Teheran – Korps Pengawal Revolusi Islam atau Islamic Revolutionary Guards Corps(IRGC) Iran menembak sebuah drone mata-mata milik Amerika Serikat. Kamis (20/6/2019).
Penembakan drone itu juga dikatakan oleh Iran dalam sebuah pernyataan bahwa. Iran berhasil menembak drone mata-mata milik AS yang diduga “mengganggu”.
Dari penjelasan Iran. Pesawat drone “RQ-4 Global Hawk” itu terbang di atas Selat Hormuz. dimana diketahui diwilayah tersebut terjadi ketegengan. Yakni antara Washington dan Teheran selama beberapa bulan terakhir.
IRGC mengatakan drone milik AS tersebut dijatuhkan di dekat wilayah Kouh-e Mobarak. Sebuah wilayah Jask, ditembak oleh Angkatan Udara Iran setelah pesawat tak berawak itu melanggar wilayah udara kekuasaab Iran.
Akan tetapi militer AS mengatakan bahwa drone tersebut telah melewati perairan internasional.
Panglima IRGC Mayjen Hossein Salami memperingatkan AS bahwa mereka perlu menghormati integritas wilayah Iran dan keamanan nasional.
“Turunnya pesawat tak berawak Amerika adalah pesan yang jelas bagi Amerika. Perbatasan kita adalah garis merah kita dan kita akan bereaksi keras terhadap segala agresi,” Katanya.
“Iran tidak mencari perang dengan negara mana pun, tetapi kami sepenuhnya siap untuk membela negara,” Tambah Hossein.
Dalam kesempatan tersipah. Militer AS melalaui juru bicara Komando Pusat militer. Kapten Angkatan Laut Bill Urban,membantah menerbangkan pesawat tanpa awak di atas wilayah udara Iran.
“Tidak ada pesawat AS yang beroperasi di wilayah udara Iran hari ini,” kata nya Kamis (20/6/2019).
Sistem pesawat tak berawak Global RQ-4 Global Hawk (UAS) dapat terbang di ketinggian selama lebih dari 30 jam. Drone tersebut memiliki citra resolusi tinggi dari wilayah yang luas dan bisa bertahan dalam semua jenis cuaca.
Northrop Grumman yang merupakan pembuat drone tersebut mengatakan:
Tampilkan Semua