Media Online dahulu tidak diterima kini diterima Bahkan bisa diakses dengan mudah dengan syarat terkoneksi dengan data dan internet.
Perkembangan internet di era modern seperti sekarang ini kian pesat, tak ayal jika banyak perusahaan media beralih dengan membuat media online.
Kini media online bisa dijumpai di media sosial atau search engine, karena saking banyaknya bak jamur di musim hujan.
Namun alangkah disayangkannya apabila membuat media online hanya untuk keuntungan semata, tak peduli tentang kemasyarakatan.
Padahal yang membaca berita kan masyarakat, masyarakat juga butuh informasi terkait perekonomian kerakyatan.
Banyak yang mengaku wartawan dengan berbekal ID Card Pers dan Web Include Google News lalu dengan gagah mendatangi pihak tertentu.
Membuat perusahaan media tak cukup berbekal legal saja, jika wartawan sebagai pencari berita tidak digajih.
Sebab ada kemungkinan besar akan berdampak pada kode etik yang dilanggar, mau ditutupi tidak bisa memang begitu adanya, blogger dan pembuat website pasti tau hal itu. Kalau masyarakat awam mungkin masih banyak yang belum tau.
Sudah tidak dibayar, namun dalam segi ekonomi lebih baik hidupnya dengan media ternama. Bahkan para wartawan di media ternama banyak yang tunggangannya hanya motor sedang yang tidak dibayar tunggangannya ngga kalah dengan orang kaya.
Media Online memang bisa dilihat dari berbagai mancanegara, namun bukan berarti media tersebut justru kecil pengunjung.
Sudah Kecil pengunjung, kecil akun media sosial, namun bisa menghasilkan uang. Padahal tak banyak banner mentereng di websitenya. Duitnya dari mane coba pasti publik sudah mengira dan bisa menduga-duga. Namun tak baik, alangkah baiknya husnudzhon.
Kini eranya demokrasi, eranya kemajuan tekhnologi, Citizen Journalism juga bisa menjadi pesaing media mainstream. yang Citizen Journalism malah tau arti kata Bebas yang tidak kebablasan, malah yang seharusnya berkaitan dengan Pers ko malah Kebablasan.
Tampilkan Semua