CILACAP.INFO – Media Sosial Facebook hingga kini dihebohkan fenomena ikan mati di pinggir pantai jetis nusawungu cilacap. Kocaknya hal itu oleh netizen dikaitkan dengan tanda-tanda akan adanya bahaya seperti Tsunami.
Padahal hal itu menurut nelayan atau masyarakat sekitar adalah kejadian yang berasal dari manusia. Yaitu para nelayan dari kapal-kapal besar yang melakukan penangkapan menggunakan jaring pukat sehingga jutaan ikan kecil terkena jaring yang kemudian dibuang ke pinggir pantai cemara sewu atau jetis.
Namun ketua HNSI Kabupaten Cilacap, Sarjono memilih berbaik sangka dengan mengatakan. Bahwa fenomena itu menurutnya memang benar berasal dari jaring nelayan. Ia juga beranggapan bahwa hal itu dari kapal besar, namun ia masih belum tau siapa para nelayan yang membuang ikan-ikan itu dan nelayan mana dari mana.
Memang diketahui, masyarakat di pulau jawa khususnya wilayah pesisir selatan seperti Cilacap percaya dengan kemunculan hewan air yang muncul di pinggir pantai. Mereka mengaitkan itu sebagai pertanda marabahaya seperti pertanda akan ada tsunami.
Sebelumnya, yakni beberapa bulan yang lalu, tepatnya saat musim liburan hari raya idul fitri. Krawe atau Ubur-ubur muncul di perairan selatan jawa seperti Cilacap dan Kebumen. Mereka juga mengaitkan itu dengan adanya pertanda bahaya atau fenomena alam.
Benar saja, entah kebetulan atau tidak ada kaitannya antara ubur-ubur dengan gelombang tinggi dan adanya gempa yang menggoncang Cilacap dan juga Pangandaran Jawa Barat kala itu.
Kejadian itu membuat wisatawan yang berkunjung lari kocar-kacir dan mengatakan gempa cukup kuat dirasakan di pinggir pantai.
Banyak komentar baik di Fanpage yang kami miliki atau partner kami yang mengaitkan dengan tsunami. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bumi sudah tua dan juga akan kiamat.
Fenomena itu lantas membuat kami tersenyum, tak ingin berkomentar macam-macam tak sampai hati kami untuk mengutarakannya, karena kami adalah sedulur.