Pernah mendengar orang yang dalam ranah bermedia bisa dikatakan bodoh, namun sangat fanatik dan pro partai politik. Jadi, jika orang-orang seperti ini diberikan fakta dan data tidak akan berdampak atau berpengaruh untuknya.
Orang-orang semacam ini adalah orang yang sangat mudah menjadi cecunguk orang-orang politik secara gratis. Hanya digiring dengan isu sedikit maka mereka mengikuti tanpa capai ke luar biaya buat mereka.
Bukannya tulisan ini tidak suka dengan suatu hal terkait politik, karena dalam kehidupan ini pasti ada unsur politiknya.
Politik sendiri tidak hanya terkait dengan ruang lingkup antara sebuah partai, namun juga bisa dalam ruang lingkup dalam kehidupan sehari-sehari. Jadibukan tidak suka politik, namun ranahnya, analisis dan pengetahuannya apabila sangat dangkal maka jangan sok berpolitik apalagi menyangkut kepemerintahan dalam suatu negara.
Sudah bodoh dalam bermedia, bodoh juga dalam berpolitik namun semakin ketahuan lebih bodoh lagi apabila hanya mempublish kecenderungan terhadap satu kubu.
Data dan analisanya pun tak jelas meskipun bersumber dari media besar. Sebab pro parpol dan ketidaksukaan pada satu tokoh dan suka terhadap satu tokoh lainnya ko hanya karena dari media.
Parahnya lagi sudah bicara politik hasil copas tak menyantumkan sumber, orang yang cerdas maka akan berfikir dan mengatakan tak jelas dan bodoh Bahkan tak dapat dipercaya.