Selain industri rambut dan knalpot, terdapat banyak industri wisata yang menjadi andalan sumber pendapatan daerah Kabupaten Purbal!ingga. Beberapa tempat wisata di Purbalingga yang terkenal sampai ke luar daerah Purbalingga semacam Objek Wisata Owabong (Bojongsari), Gua Lawa (Karangreja), Monumen Jenderal Soedirman (Rembang), Wisata Air Congot (Kemangkon) dan lain-lain.
Namun selain objek wisata yang sudah menasional itu, ada potensi wisata yang tidak kalah menariknya, yakni wisata religi. Bagi para peziarah, wisata ruhani dari makam ke makam di Purbalingga biasanya, para peziarah ramai datang pada bulan Rabiul Awal (Maulid), Syawal (Idul Fitri), menjelang musim haji dan bulan Ramadan.
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai wisata religi potensial bagi Purbalingga, misalkan: Masjid Agung Darussalam, Masjid Laksamana Cheng Ho (Bobotsari), (Masjid dan makam Wali Prakosa Pekiringan (Karang Moncol), Makam Nyai Rubiah Bekti (Kramat, Karang Moncol), Museum Jenderal Soedirman, Gua Lawa (Karangreja), Makam Sayid Mansyur (Sumampir, KarangMoncol), Makam Kyai Pekeh (Grantung, Karangmoncol), Makam Nyai Rubiah Sekar (Putri Syekh Atas Angin di Gunung Wuled, Rembang), Makam Syekh Haji Datuk (Rajawana, Karangmoncol), Makam Syekh Mahdum Cahyana Sura (Grantung, Karangmoncol), Masyarakat Aboge (Mrebet), Pendopo dan makam KH Muhammad Irsyad (Maribaya, Karanganyar), Petilasan Syekh Jambu Karang, dll.
Di samping itu, model pendidikan yang berbasis Pesantren juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk mempromosikan wisata religi. Wisatawan dapat melihat bagaimana perkembangan Pondok Pesantren yang begitu pesat di Purbalingga yang tidak kalah dengan berbagai pesantren yang ada di daerah lain. Pondok-pondok pesantren yang ada di Kab Purbalingga jumlahnya mencapai ratusan dengan mulai pendidikan tradisional sampai modern.
Maka hal tersebut, akan dapat mendatangkan banyak wisatawan baik lokal, nasional maupun internasional.
Jejak-jejak sejarah Islam di Purbalingga tersebut tentu akan menarik perhatian para wisatawan. Karena tidak dapat dipungkiri Islam di Nusantara tidak dapat dilepas dari Islam di Purbalingga.