PURBALINGGA, CILACAP.INFO – Perkembangan industri besar, menengah dan kecil di Kabupaten Purbalingga tercatat sangat baik. Usaha tersebut mampu memberikan kontribusi perekonomian khusunya dalam penyediaan lapangan kerja.
Beberapa industri yang menonjol di Kabupaten Purbalingga adalah industri rambut, knalpot, industri wisata baik wisata religi,wisata kuliner, wisata konvensional dan wisata religi.
Dengan adanya berbagai industri di Kabupaten Purbalingga turut serta berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik Kemudian berdampak juga berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan, dikarenakan masyarakat lebih fokus untuk bekerja dan mengembangkan usaha dan perekonomian rumah tangga mereka.
Hal itu terlihat dari realisasi investasi di Kabupaten Purbalingga yang cenderung meningkat karena pada tahun 2016 mencapai Rp483,271 miliar, tahun 2017 sebesar Rp547,461 miliar, dan tahun 2018 sebesar Rp622 miliar.
Pembangunan ekonomi di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2018 pun mengalami peningkatan karena laju pertumbuhan ekonominya sebesar 5,12 persen, sedangkan pada tahun 2017 hanya sebesar 4,78 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,12 persen itu ditopang dengan inflasi di Purbalingga pada tahun 2018 sebesar 3,28 persen yang masuk dalam kategori ringan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga adanya capaian kinerja penyelenggaraan urusan perdagangan yang cukup baik, yakni nilai ekspor perdagangan dari Kabupaten Purbalingga pada 2018 yang mencapai Rp3,029 miliar.
Nilai ekspor bersih perdagangan tahun 2018 mencapai Rp2,505 miliar atau meningkat sebesar Rp616,79 juta dari tahun 2017 yang sebesar Rp2,504 miliar. Dalam pencapaian kinerja perindustrian tahun 2018 terdapat peningkatan sebesar 0,26 persen dari tahun 2017. Dalam hal ini, jumlah industri yang ada di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2018 mencapai 43.239 unit atau bertambah 112 industri dari tahun 2017 yang sebanyak 43.127 unit.
Kabupaten Purbalingga sendiri merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah dengan Ibu kotanya yaitu Purbalingga. Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara di sebelah Timur dan Selatan, serta berbatasan dengan Kabupaten Banyumas di sebelah Barat dan Selatan. Secara geografi, Ibu kota Kabupaten Purbalingga yakni Purbalingga yang berada di sekitar 21 km sebelah Timur Laut Purwokerto.
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berada di antara cekungan-cekungan dari beberapa rangkaian pegunungan yang ada di sekitarnya. di sebelah Utara merupakan rangkaian pegunungan dari Gunung Slamet dan dataran tinggi Dieng, sedangkan bagian Selatan merupakan Depresi Serayu yang dialiri oleh dua sungai besar yaitu kali dan anak sungainya yaitu kali Pekacangan.
Dari kali Pekacangan ini bertemu anak sungai Klawing dan akhirnya bermuara menjadi satu menjadi sungai Serayu.
Saat ini potensi batu akik sungai Klawing sedang booming, setelah pesona batu pancawarna dan nagasui menjadi juara internasional di majalah Gamstone. Selain potensi batu pancawarna Klawing, ada juga potensi batu akik Bahkan batu warna yang ada di Kecamatan Karanganyar, Mrebet, Karangmoncol dan Rembang serta sepanjang sungai Pekacangan.
Menyusuri hutan, sungai-sungai mencari jejak akan pesona alam dengan berjalan-jalan di pinggir sungai Daerah Kaliori sampai Bungkanel, kec Karanganyar masih Kab Purbaligga Jawa Tengah.
Di musim kemarau, warna jernihnya air dan arus sungai ada yang menarik diambil, ya batu berwana hijau dan merah. di kemudian hari batu berwarna warna itu menjadi trade mark batu akik dari Klawing Purbalingga yakni jenis nagasui dan pancawarna, yang secara mengejutkan menjadi juara internasional kontes batu.
Di Kabupaten Purbalingga ada terdapat banyak industri, seperti industri bulu mata palsu dan wig yang merupakan industri rambut terbesar kedua di dunia setelah kota Guangzo (Cina).Industri rambut ini mampu menyerap sekitar 100 ribu pekerja perempuan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Sejarah awal mula adanya rambut sambung atau rambut palsu seperti sanggul, wig dan bulu mata itu dimulai di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari sekitar tahun 1950-1951.
Orang yang memulai adalah eyang Tarmawi yang dikumpulkan dari potongan rambut itu menjadi sanggul. Rambut sanggul atau rambut tambahan itu kebanyakan digunakan saat hajatan pengantin. Peminat rambut untuk dibuat sanggul terus meningkat saat itu, hingga kerajinan membuat sanggul menurun ke anak-anak eyang Tarmawi.
Kemudian para tetangga sekitar mulai melirik usaha itu dan mulai ikut membuat rambut palsu. Hingga kini sudah ada ratusan pengrajin di Desa Karangbanjar dan menjadi sentra kerajinan rambut di Purbalingga.
Sekitar tahun 1980, kata Maryoto mulai dilakukan ke Inggris yang melihat kualitas rambut dari Indonesia sangat baik. Hingga kini, Desa Karangbanjar menjadi sentra rambut untuk dipasok ke pabrik-pabrik pembuat wig dan bulu mata dari Korea yang masuk Purbalingga sekitar tahun 2000-an.
Orang luar negeri tahu kalau rambut dari Indonesia itu bagus jadi kualitasnya tidak sama dengan India. Kemudian setelah ada pabrik wig, buku mata palsu dan aksesoris rambut lainnya.
Kehadiran industri baik industri Pabrik Besar maupun Kelompok menengah di tengah pengrajin rambut tradisonal sangat membantu karena semakin meningkat. Pengrajin juga bisa meniru desain dari pabrik modern. Banyak karyawan yang ke luar dari pabrik terus kerja di tempatnya dan mulai menerapkan model-model yang baru-baru.
Seiring berkembangnya waktu, semakin banyak pengantin yang meminta sanggul yang dibuat oleh eyang Tarmawi hingga terus berkembang secara turun temurun kepada anak-anaknya. Hingga saat ini semakin berkembang dan menjadi mata pencaharian tersendiri bagi warga Desa Karangbanjar, Bahkan hampir di seluruh Kabupaten Purbalingga dapat dijumpai industri kecil rambut yang nantinya juga menyetorkan hasil kerajinannya ke pengepul dan Pabrik Besar untuk di ekspor ke luar negeri.
Serta tidak lupa industri knalpot sebagai alternatif suku cadang murah. Bagi anda pecinta otomotif, segeralah berkunjung ke Pesayangan, Purbalingga. Anda temukan kegiatan masyarakat kelas menengah, Pengrajin Knalpot. Berbagai jenis knalpot tersedia di sini, dari mobil, motor, aneka racing hingga variasi lainnya yang berbahan dari karet.
Menjuarai seluruh Jawa, dikenal di wilayah nusantara dan dilirik pengusaha asing sudah menjadi hal yang biasa. Kualitasnya dapat ditandingi dengan produk pabrik yang original. Bahan dasar knalpot dipakai menggunakan pelat yang berkualitas. Adapun terbagi menjadi plat stainless, galvanis, dan biasa.
Menurut sejarahnya, usaha knalpot ini diciptakan oleh seorang pengusaha di Purbalingga krenceng atau dandang yang berbahan kuningan, Hasan Yusuf. Namun, karena mengalami kerugian yang besar, ia beralih membuat knalpot pada kendaraan di zaman itu, sekitar tahun 1970-an di Jakarta.
Berawal dari menitip knalpot pada beberapa toko onderdil saja. Usaha kerasnya menghasilkan ide kreatif hingga saat ini. Sekitar 1980-an seorang kakek ini mampu membeli tanah dan mendirikan bengkel yang besar Jakarta Timur. Hingga membuka cabang banyak yang dikelola oleh anak-anaknya.
Dahulu ketika selagi berjaya hampir setiap orang kampungnya ditarik dan diajarkan olehnya cara membuat, memasang hingga memasarkannya. Sampai pada saat itu, ia pernah dijumpai seorang pengusaha China untuk bergabung dalam perusahaan otomotifnya, dan ditolak secara mentah-mentah.
Sebagai bentuk penghargaan kepada para pengrajin knalpot, Pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga, membuat dan dipasangkan simbol knalpot yang sangat besar dan seringkali mengikuti event-event besar, PRJ tiap tahunnya. Dan kini Pesayangan, lokasi kakek itu lahir, dijadikan pusat industri besar knalpot. Tak akan bosan melihat pesona di dunia otomatif tersebut. Pesayanganpun dibuatkan sebuah patung yang sedang memahat knalpot.
Selain industri rambut dan knalpot, terdapat banyak industri wisata yang menjadi andalan sumber pendapatan daerah Kabupaten Purbal!ingga. Beberapa tempat wisata di Purbalingga yang terkenal sampai ke luar daerah Purbalingga semacam Objek Wisata Owabong (Bojongsari), Gua Lawa (Karangreja), Monumen Jenderal Soedirman (Rembang), Wisata Air Congot (Kemangkon) dan lain-lain.
Namun selain objek wisata yang sudah menasional itu, ada potensi wisata yang tidak kalah menariknya, yakni wisata religi. Bagi para peziarah, wisata ruhani dari makam ke makam di Purbalingga biasanya, para peziarah ramai datang pada bulan Rabiul Awal (Maulid), Syawal (Idul Fitri), menjelang musim haji dan bulan Ramadan.
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai wisata religi potensial bagi Purbalingga, misalkan: Masjid Agung Darussalam, Masjid Laksamana Cheng Ho (Bobotsari), (Masjid dan makam Wali Prakosa Pekiringan (Karang Moncol), Makam Nyai Rubiah Bekti (Kramat, Karang Moncol), Museum Jenderal Soedirman, Gua Lawa (Karangreja), Makam Sayid Mansyur (Sumampir, KarangMoncol), Makam Kyai Pekeh (Grantung, Karangmoncol), Makam Nyai Rubiah Sekar (Putri Syekh Atas Angin di Gunung Wuled, Rembang), Makam Syekh Haji Datuk (Rajawana, Karangmoncol), Makam Syekh Mahdum Cahyana Sura (Grantung, Karangmoncol), Masyarakat Aboge (Mrebet), Pendopo dan makam KH Muhammad Irsyad (Maribaya, Karanganyar), Petilasan Syekh Jambu Karang, dll.
Di samping itu, model pendidikan yang berbasis Pesantren juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk mempromosikan wisata religi. Wisatawan dapat melihat bagaimana perkembangan Pondok Pesantren yang begitu pesat di Purbalingga yang tidak kalah dengan berbagai pesantren yang ada di daerah lain. Pondok-pondok pesantren yang ada di Kab Purbalingga jumlahnya mencapai ratusan dengan mulai pendidikan tradisional sampai modern.
Maka hal tersebut, akan dapat mendatangkan banyak wisatawan baik lokal, nasional maupun internasional.
Jejak-jejak sejarah Islam di Purbalingga tersebut tentu akan menarik perhatian para wisatawan. Karena tidak dapat dipungkiri Islam di Nusantara tidak dapat dilepas dari Islam di Purbalingga.
Dari kota ini pernah lahir Syekh Nahrowi Al Banyumasi dan KH Abu Ammar, Kakak beradik ulama Purbalingga yang cukup disegani oleh ulama Hijaz dan menjadi rujukan ulama Indonesia.
Tak lupa pula, sambil berwisata religi, di Kab Purbalingga juga terkenal makanan tradisional yang menggugah selera seperti Buntil Kutasari, sroto dengan berbagai trade merk dan beraneka varisasinya seperti Bancar Bancar, Soto Masdar, Soto So, Soto Kriyik, mendoan, kripik, wajik dan jenang Kedungjati, ondol Tidu, minuman stroberi Serang Karangreja, dll.(***)
Oleh: Aji Setiawan Pemerhati masalah ekonomi, sosial dan politik tinggal di Purbalingga Jawa Tengah
BIOGRAFI PENULIS
Aji Setiawan,ST lahir pada Hari Minggu Wage, 1 Oktober 1978. di lahirkan, tepatnya di Desa Cipawon, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
Menempuh pendidikan formal di awali dari Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah II Cipawon di desa Cipawon, kemudian sesudah itu dilanjutkan ke SMP I Bukateja. Pendidikannya berlanjut ke kota kripik, tepatnya sejak 1993-1996, di SMA 3 Purwokerto.
Selepas dari Purwokerto, tahun 1996, ia pergi ke Yogyakarta dan mengambil pendidikan di Jurusan Teknik Manajemen Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.
Sejak tahun 1997 ia mulai malang melintang di berbagai lembaga kampus, mulai dari Himpunan Mahasiswa TMI-FTI UII, Lembaga Pers Mahasiswa “Profesi” FTI, LPM “Himmah” UII, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Teknologi Industri _UII Jogjakarta, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat KH Wahid Hasyim UII Jogjakarta, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi Korda Jogjakarta (1999-2002).
Lulus kuliah tahun Oktober 2002, kemudian bekerja di Majalah alKisah, Anekayess group! tahun 2004-2007. Staff Ahli Fraksi Persatuan Pembaharuan Bangsa Kab Purbalingga 2012-2014.
Memutuskan diri menjadi kontributor banyak media dari tahun 2009. Mulai dari Majalah alKisah, Majalah Risalah NU, Tabloid Media Umat (www.mediaumat.co.id), Majalah Sufi (www.sufinews.co.id), NU Online https://www.nu.or.id, Berita9Online www.berita9online.com, mediasantri (www.santrinews.com), islampos (www.islampos.com), Suraupos (www.suraupos.com), muslimmedia (www.muslimmedia.or.id), Islam Garis Lurus (www.garislurusnu.com), majalah tabloid online Islam, dan lain-lain.
Tel NO: 081229667400
E-mail: ajisetiawanst[at]gmail.com
aji_setiawan2000[at]yahoo.com