PURBALINGGA, CILACAP.INFO – Pilkadaa 2020 sebentar lagi akan digelar, Partai politik sudah mempersiapkan diri berkontestasi. yang menarik adalah bagaimana nasib partai politik Islam. Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia tentang nasib dan masa depan partai Islam menarik untuk dicermati. menurut survei LSI itu, masa depan partai politik Islam pada Pemilu 2020 nanti akan kian suram. Popularitas dan elektabilitas mereka berada di bawah partai politik yang berhaluan nasionalis. Hasil survei tersebut menjadi peringatan bagi partai Islam untuk berbenah.
Saat ini, partai politik yang memiliki kursi di DPR dan masuk dalam kelompok partai Islam adalah Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Seperti kita ketahui bersama, suara partai Islam semakin turun dari pemilu ke pemilu. Pada Pemilu 1955, jumlah perolehan total suara partai berbasis Islam sebesar 43,5 persen. Pemilu 1999, jumlah total perolehan suara hanya meraup 36,7 persen. Pada Pemilu 2004 sempat mengalami kenaikan menjadi 38,3 persen dan pada Pemilu 2009 mengalami penurunan kembali menjadi 29,2 persen.
Pada pemilu 2014 ada lima partai Islam yang akan ikut berkompetisi, yakni PKS, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Dari kelima partai politik Islam di atas, PKS merupakan penyumbang terbesar perolehan suara partai Islam pada Pemilu 2014 silam. Dengan raihan sebesar 7,88% suara, elektabilitas PKS berada di atas PKB (4,94%), PAN (6,01%), PPP (5,32%), dan PBB (1,79%).
Penulis melihat bahwa rendahnya popularitas dan elektabilitas partai Islam saat ini dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari faktor eksternal, pemilih Indonesia seperti dijelaskan Liddle dan Mujani (1999) saat ini sudah tidak lagi melihat aliran politik sebagai suatu daya tarik yang kuat, untuk tidak dikatakan pudar sama sekali. Hal ini juga didukung mencairnya diskursus politik yang tidak lagi mengedepankan pertentangan ideologi antara Islam maupun nasionalis. Masyarakat saat ini kian terbuka dan rasional akan pilihan-pilihan politik.