SOLO, CILACAP.INFO – Unik, bagaimana tidak, unta yang merupakan binatang asal jazirah arab yang dijuluki Jamal itu kini memiliki nama bayi yang unik.
Penamaan pada bayi unta yang berada di taman satwa taru jurug (TSTJ) Solo Jawa Tengah (jateng) ini diberi nama Dovir Olan.
Nama yang disematkan pada bayi unta itu sebagaimana yang diusulkan oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
Menurut Bapak Wali kota, penamaan pada bayi unta karena lahirnya di tengah situasi adanya virus pandemi.
“Sebetulnya ada dua nama, yang dipilih nama Dovir Olan, kepanjangannya ‘dumadaan ono virus onta lanang lair’ (lahirnya unta jantan yang lahir di tengah virus yang datang tiba-tiba),” kata FX Hadi Rudyatmo mengutip Antaranews.com.
Wali Kota juga mengatakan bahwa sebetulnya juga ada nama lain, namun ia enggan memberikan nama tersebut kepada bayi unta tersebut.
“Sebetulnya ada nama lain untuk bayi unta yang lahir pada 15 April 2020, yaitu Micov yang kepanjangannya adalah pandemi COVID-19. Namun enggan untuk menggunakan nama ini.” Katanya.
Pasalnya, tambah wali kota, nama tersebut kurang bagus. Namun ia diminta oleh pihak TSTJ untuk menamai unta tersebut.
“‘Kan ora apik’ (kurang bagus). Dari TSTJ saya diminta memberikan nama tetapi saya lupa. Tadi saya dapat namanya waktu cuci tangan.” Katanya usai membuka kembali TSTJ di era normal baru.
Ia mengatakan pemilihan nama Dovir Olan karena lahirnya unta tersebut bersamaan dengan merebaknya pandemi COVID-19 di dalam negeri.
Sementara itu, Direktur Utama TSTJ Surakarta Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan unta tersebut lahir pada tanggal 15 April 2020 pada pukul 11.30 WIB.
“Nanti syukurannya setelah dikasih nama. Pas lahir sudah dikasih bubur.” Katanya.
Ia mengatakan dengan kelahiran unta tersebut saat ini kebun binatang kebanggaan Kota Solo memiliki lima ekor unta. Selain unta, dikatakannya, ada beberapa bayi satwa yang lahir selama pandemi COVID-19.
“Ada sitatungasatu ekor, kanguru dua ekor, rusa Baweansatu ekor, dan rusa Timorlima ekor. Secara keseluruhan koleksi satwa kami hingga saat ini sebanyak 400 ekor.” Katanya.
Sementara itu, terkait dengan rencana penambahan koleksi satwa di TSTJ, dikatakannya, sesuai dengan rencana akan ada beberapa ekor yang didatangkan dari tempat konservasi lain.
“Sebenarnya kami punya program untuk penambahan satwa, singa dari Bali, banteng dari Bali Safari dan Bali Prigen, burung unta jantan dari Ragunan, Iguana, dan lima ekor Rusa Tutul dari Lamongan.” Katanya.
Meski demikian, dikatakannya, akibat pandemi COVID-19 ini rencana pengiriman masih ditunda.
“Tetapi ini tinggal kirim. Ini program kerja sama tukar-menukar satwa, ada juga yang minta kanguru kami.” Katanya. (Antara)