Opini kehidupan – sebetulnya admin tidak ingin curhat, melainkan melihat gambaran media sosial (medsos). Saya melihat kerap kali medsos digunakan untuk curhat.
Alkisah, saya melihat lika-liku kehidupan di dunia maya, bagaimana orang biasa orang kampung berubah hidupnya ketika memiliki uang. Dulunya hanya sebagai kuli biasa yang ikut orang, wajahnya kulitnya pun tampak hitam terkena paparan matahari.
Kini orang tersebut terlihat cantik, putih karena uang. Saya melihatnya sebetulnya ada rasa sedih dan juga njengekeli (kesel), namun admin tak mau jadi orang munafik yang sok benar.
Mengapa demikian? Ia saya melihat ada rasa sedih sebab di jaman seperti ini, dan pergaulan yang menggila, seseorang bisa ikut terbawa. Saya sedih mungkin karena wanita tersebut sedari kecil sudah tidak memiliki orang tua (Sampun Kepundut).
Mungkin karena tidak adanya orang tua bisa menjadikan seorang seperti itu, namun ada yang memiliki orang tua malah kelakuannya begitu. Kurang didik apa orang tuanya. Atau mungkinkah karena prinsip hidup orang itu ada pada diri-diri masing-masing. Entahlah.
Saya melihat, wanita tersebut kerap tampil seksi dengan banyak akun dengan nama yang sama, namun juga ada yang berbeda. Sebagai penulis abal-abal yang tidak ada yang bayar, saya sedikit mengetahui tulisan-tulisan seseorang.
Bagaimana tidak, ada penyebab kenapa seseorang itu bisa berubah, seperti wanita tersebut. Ketika dilihat foto-foto seksinya yang meski tidak vulgar polos dan masih pakai baju namun ketat dan kerap menonjolkan sesuatu, naluri seorang laki-laki saya tidak munafik. Namun ada rasa kesal dibalik itu, bagaimana tidak, karena merantau ke negeri orang yang semustinya uang hasil jerih payahnya dikumpulkan untuk bersanding bersama keluarga atau untuk persiapan modal, seperti nikahan dll.
Bukan berarti dia tidak mendapatkan seorang pria yang benar tulus, meski dia sudah seperti itu. Boleh jadi hal itu karena wanita terlalu percaya dengan bualan seorang pria, yang membuatnya mau menyerahkan segalanya.
Terlihat, wanita tersebut kerap menampilkan foto seksi namun juga kerap curhat di setiap foto-foto seksinya. Saya justru mengarah dan tertuju pada tulisan-tulisannya.
Bagaimana tidak, lah setiap mengunggah foto, ada beberapa kalimat yang mengartikan sebuah kehancuran, saya tau itu meski tulisannya dibuat satire. Seperti “kurang apa aku mas” dan kata-kata sejenis yang mengungkapkan perasaan wanita itu.
Wanita itu kuat, tegar dan sabar ketika ia disakiti, Bahkan seorang wanita bisa dengan cepat menghilangkan rasa sakitnya dengan cara mencari caranya sendiri untuk mengobati luka hatinya.
Saya bukan wanita dan belum berkeluarga, namun saya sedikit mengetahui tabiat wanita. Dari sisi kehidupan, bagaimana wanita itu sabar meski saya kerap melihat orang sudah berumah tangga, istrinya dimarahi suaminya hingga tangannya ikut melampiaskan kekesalan. Namun wanita itu sabar, dan punya caranya sendiri untuk menenangkan.
Mungkin seperti itu, pada wanita yang saya lihat di dunia maya itu, namun yang saya lihat, sepertinya belum berkeluarga dan bukan juga janda. Namun sepertinya seorang pria telah merenggut mahkota dan kesuciannya.
Padahal jika saya melihat berandanya itu, laki-lakinya Bahkan biasa dan tak tampan. Namun segalanya telah diberikan oleh wanita itu begitupun tubuhnya.
Kemudian dia ditinggal oleh orang yang dia cintai dan hingga dia rela memberikan segalanya. Dia ditinggal dengan sang lelaki menikah dengan orang lain. Bagaimana tidak hancur wanita tersebut.
Duh gusti, masa depan wanita dan jejak langkah seseorang bisa berubah karena rasa sakit. Melihat statusnya saya terkadang juga sedih “aku ini kotor siapa yang mau denganku” tulisnya.
Namun statusnya tersebut jelas mengundang reaksi seorang laki-laki yang hanya cinta dengan nafsu, apalagi ditambahi foto pemanis yang cemekel.
Saya sebetunya tidak menyibuki diri dan mendadak mengurusi orang lain, apalagi urusan demikian meski banyak yang lewat diberanda yang agak vulgar. Jangankan komentar, kirim pesan pun enggan sebab bukan lelaki pencari nafsu selangkangan. Ada yang lewat dan ada yang vulgar ya mau bagaimana lagi kalau tidak melihatnya wong memang adanya begitu. Enggan juga jadi orang munafik yang sok baik padahal justru lebih buruk daripada itu.
Sebagai pegiat media sosial yang memiliki beberapa fanpage saya tentu saja mengamati termasuk bagaimana reaksi orang. Terkadang ada yang berlagak namun tak taunya ketika dilihat riwayatnya parah juga.
Kembali ke topik di atas, cintailah seseorang dengan penuh tulus, namun ketulusan sejati bukan hanya dari kata-kata dan ngajak sebatas pacaran.
Ikatan suci adalah segalanya, jangan hancurkan sesuatu yang berharga dari seorang wanita. Sebab kalau sudah ditinggalkan, dia bisa apa dan mau apa, ada ikatan juga kagak, hanya bisa pasrah dan Bahkan bisa berubah dengan caranya.