Setidaknya ada dua hal yang ditunggu oleh publik saat ini. Pertama adalah kompisisi koalisi partai politik. Dan yang kedua adalah siapa yang akan diusung oleh partai koalisi partai.
Ada dua partai yang bisa mengusung calon sendiri yakni PDI Perjuangan dan PKB. Meski demikian, sulit untuk memenangkan kontestasi Pilkada jika tidak menggandeng partai lain untuk berkoalisi.
Platform nasionalis – religius dalam komposisi koalisi tersebut, menurutnya sangatlah ideal untuk memimpin Purbalingga ke depan mengingat kedua elemen tersebut sama-sama memiliki basis yang Purbalingga.
Sementara terkait peta koalisi yang lain yang sudah mulai tampak muncul ke publik Bahkan sejak beberapa waktu lalu adalah koalisi Golkar- PDI Pyang nampaknya akan sama-sama mengusung kembali pasangan petahana Tiwi dan Dono.
Kita tahu sendiri beberapa waktu lalu PDI P sebagai kekuatan politik yang cukup besar di Purbalingga telah mendeklarasikan diri untuk kembali mengusung petahana dengan harapan akan dapat mengulang sukses Pilkada 2015 lalu.
Dalam Pilkada nanti hanya akan muncul dua poros besar yang tentu saja akan membuat kontestasi lima tahunan tersebut akan semakin ramai. Dua poros besar tersebut adalah poros PDI Perjuangan dengan mitra koalisinya P Golkar serta poros PKB dengan mitra koalisinya PPP, Nasdem dan Demokrat.
Melihat kondisi hari ini rasanya akan sulit jika nantinya muncul poros ke tiga meskipun kemungkiannya masih sangat terbuka. Jika poros ketiga muncul, yang paling memungkinkan adalah poros Gerindra, PKS, PAN meskipun kemungkinannya masih sangat kecil.
Partai-partai tersebut jika membangun koalisi bersama akan sulit, langkah yang paling realistis adalah dengan menunggu proses konsolidasi dua poros besar koalisi dan mereka nantinya akan berpihak kepada koalisi mana yang menurut mereka paling kuat. (***) Wakil Sekretaris DPC PPP PurbalinggaPurbalingga Jawa Tengah.
Tampilkan Semua