Saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom yang diakses wartawan dari salah satu hotel di Cilacap maupun wartawan di berbagai daerah, Menko Marives mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah berulang kali mengingatkan para pembantunya terkait dengan masalah sampah belum terselesaikan.
“Nah, sekarang RDF yang kita lihat ini, yang konkret. Padahal, banyak sekali kota-kota di Indonesia yang sampahnya 200 ton ke bawah dan dekat dengan pabrik semen, itu bisa dimanfaatkan,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada 34 kota yang akan segera dibangun RDF untuk mengatasi permasalahan sampah.
Terkait dengan pengurangan biaya energi, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan berdasar studi yang dilihat secara sepintas, hasil olahan dari sampah tersebut, untuk kemanfaatan PLTU yang menggunakan batubara paling tidak 3 persen menyubtitusi kebutuhan batu baranya.
“Jadi memang sangat membantu, jadi lebih murah dari biaya batubara dan juga bisa dipakai karena dibakar pada suhu 2.000 derajat Celcius,” jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan data, harga jual hasil RDF untuk industri sebesar Rp300.000 per ton atau setara 20 dolar AS, sedangkan batubara 40-50 dolar AS per ton dan kalorinya sama sekitar 3.000 kalori.
Konferensi pers tersebut dilakukan secara virtual karena wartawan tidak diperkenankan datang ke lokasi TPST RDF di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, guna mengurangi kerumunan seiring dengan pelaksanaan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19.
Seperti diwartakan ANTARA, TPST RDF merupakan tempat pengolahan sampah ramah lingkungan yang ditujukan untuk mengurangi kebutuhan lahan tempat pemrosesan akhir sampah, meningkatkan kualitas lingkungan, dan menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Dalam hal ini, bahan bakar alternatif tersebut dihasilkan setelah melalui proses pencacahan sampah dan pengeringan.
Tampilkan Semua