Berkaca pada indeks demokrasi Indonesia yang relatif membaik, semestinya jalan ke arah mewujudkan pilkada sebagai wisata politik sudah terbuka. Semakin baiknya ruang partisipasi politik, pertanda proses demokratisasi kita berada dalam zona prospektif.
Hanya saja, bagaimana mendorong agar kemajuan itu bertransformasi menjadi budaya politik tidak hanya di masyarakat, tetapi juga dalam tubuh partai politik yang masih dililit rantai oligarkis pengurusnya. Ini menjadi tantangan berat berikutnya yang harus diberikan jawaban.
Tahun politik
Hari-hari sepanjang tahun ini adalah hari yang selalu diisi percakapan politik baik berkaitan pilkada maupun persiapan pemilu legislatif 2024. Ini adalah tahun politik yang amat menentukan bagi masa depan partai dan demokrasi.
Sebab tidak lama berselang setelah pemilihan kepala daerah, partai politik sudah disibukkan dengan pencalonan kepala daerah sampai Desember 2020. Lepas itu persiapan anggota legislatif dan presiden. Segala strategi dan siasat politik akan dijalankan masing-masing partai pengusung/pendukung paslon.
Bukan hanya untuk memenangkan pemilihan, tetapi juga melihat efektivitas kerja mesin partai. Agresivitas politik ini tentu akan memengaruhi potensi hadirnya permainan yang menarik, menghibur, dan mendidik bagi masyarakat.
Meski demikian, rakyat sebagai pemegang mahkota demokrasi tetap berhak menagih para politikus untuk bisa berkompetisi secara sehat, mengindahkan aturan, menjunjung tinggi nilai dan prinsip demokrasi, serta menjaga etika politik seberapa pun ketatnya persaingan.(*) Aji Setiawan,ST . Wakil Sekretaris DPC PPP Purbalingga-Jawa Tengah