CILACAP.INFO – Dalam sejarah perkembangan, Indonesia menganut system demokrasi langsung. Artinya rakyat adalah penentu pada setiap perhelatan pesta demokrasi.
Untuk itu, pada episode yang kesekian kalinya, di 9 provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota, Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepala daerah dengan jumlah total 270 daerah.
Jumlah yang cukup besar jika dibandingkan dengan pilkada-pilkada sebelumnya. Khususnya di Jawa Tengah ada 21 Kabupaten/Kota yang akan selenggarakan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya memimpin langsung apel gelar pasukan dan kendaraan dinas Polres Cilacap dalam rangka Operasi Mantap Praja “Imbangan” Tahun 2020. Selasa (8/9/2020)
“Kesiapan Pilkada Tahun 2020 dengan sandi operasi Mantap Praja Candi 2020, untuk Kabupaten Cilacap tidak melaksanakan pemilihan, akan tetapi kita harus siap mendukung kegiatan dimaksud apabila wilayah lain yang melaksanakan pemilihan membutuhkan bantuan seperti Polres Purbalingga atau Polres Kebumen maka kita siap memberikan dukungan dan bantuan serta sebaliknya apabila nanti pada saat Kabupaten Cilacap melaksanakan kegiatan yang sama maka jika kita juga perlu bantuan, maka kita akan meminta bantuan kepada polres tetangga.” Ungkap Kapolres.
Kapolres juga menjelaskan bahwa kekuatan sarana dan prasarana Polres Cilacap meliputi, kendaraan Roda 2 berjumlah 246 unit yang terdiri dari 103 unit kendaraan patroli, 96 unit Kendaraan Bhabinkamtibmas, 37 unit Kendaraan Opsnal staf, 5 unit kendaraan taktis dan 5 unit kendaraan khusus.
Kendaraan Roda 4 berjumlah 95 unit yang terdiri dari 2 unit kendaraan jabatan, 30 unit kendaraan opsnal staf, 46 unit kendaraan patroli, 14 unit kendaraan khusus, dan 3 unit kendaraan taktis. Sedangkan kendaraan roda 6 berjumlah 8 unit yang terdiri dari 4 unit kendaraan opsnal staf, 1 unit kendaraan taktis dan 3 unit kendaraan khusus.
“Dalam mendukung operasi mantap praja imbangan Tahun 2020 pengamanan penuh akan kita gelar antara lain persiapan personel, keamanan mako, persiapan sarana dan prasarana. Oleh karena itu kita perlu melakukan identifikasi antisipasi terhadap setiap kerawanan yang sewaktu-waktu bisa muncul karena setiap daerah memiliki potensi kerawanan yang berbeda. Kategori rawan dapat dilihat dari beberapa factor, indikatornya bisa dilihat dari rawannya kejahatan, intensitas unjuk rasa, dan penyebar konten hoax.” Tambahnya. (*)