Pasalnya Kiai, Ustadz, DAI dan pengasuh pondok pesantren yang telah lama menimba ilmu dan mengenyam pendidikan di podok pesantren juga bawaanya lembut, ucapannya menentramkan, lah yang tidak mondok seperti Gus Nur tiba-tiba saja berlagak ulama dengan cara merendahkan organisasi islam.
Yang kerap direndahkan oleh Gus Nur adalah Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama.
Banyak dijumpai di media sosial dan Youtube terkait pernyataan Gus Nur, salah satunya adalah ketika dia menyamakan NU dengan Bus.
NU dikatakan Gus Nur seperti Bus yang Ugal-Ugalan dimana penumpangnya, sopirnya mabuk Bahkan liberal, PKI dibawa-bawa.
Ya jelas saja Badan Otonon (Banom) NU geram terhadapnya, dan ramai-ramai dia dilaporkan ke kepolisian tidak hanya Oleh Banom NU itu sendiri, melainkan oleh warga Nahdliyin dan para santri dari Jatim (Jawa Timur) jombang, jember, surabaya, Jateng (Jawa Tengah) seperti Pati, Banyumas, dan Jabar (Jawa Barat).
Bahkan seorang penulis, yakni Denny Siregar mengatakan bahwa Gus Nur bukanlah pendakwah melainkan pemain Debus dan bukan kiai apalagi Ulama dan juga tak pernah Mondok.
Tampilkan Semua