CILACAP.INFO – Dari 24 Kecamatan di Cilacap, ada salah satu kecamatan di ujung paling barat, agak ke selatan kecamatan ini bernama Cipari. Awal kata Ci identik dan merujuk ke bahasa sunda. Ci berdasarkan pemaknaan dari orang sunda ialah sungai atau air sedangkan Pari adalah padi, jadi Cipari bisa berarti air dan padi atau sungai dan padi.
Nama Cipari ini ternyata benar adanya, seperti apa yang dilakukan penduduk mayoritasnya yang merupakan petani. Tidak hanya seputar pertanian padi dengan sawah yang membentang luas. Namun cipari juga dilintasi sungai Citanduy yang merupakan sungai yang melintasi 4 Kabupaten di jawa barat, yakni Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran serta Cilacap Jawa Tengah.
Menilik asal-usul cipari, kisah dan riwayat, seperti asal mula adanya tempat wisata air panas dan munculnya air panas secara alami. Ternyata di cipari juga ada kisah tentang “Tanah Kafir”.
Secara bahasa, sebutan tanah kafir memang cukup mebuat orang kesal, apalagi orang yang tinggal di wilayah tersebut. Selain itu tanah merupakan buminya Tuhan, bagaimana bisa disebut demikian?
Ternyata sebutan tanah kafir di Cipari ini merujuk kesuatu lokasi, dimana pada lokasi yang merupakan perkebunan karet itu ada sejarah kelam.
Dilansir Liputan6.com, Tanah tempat dimana kuburan massal PKI itu yakni ada sekitar 200 ubin luasnya. Dimana diceritakan para saksi mata dari sejarah yang mereka alami, bahwasanya kini bekas-bekas kuburan para PKI itu sudah tidak seperti kuburan.
Kuburan yang terletak di sebuah bukit itu ditumbuhi oleh pohon-pohon karet milik sebuah perkebunan yang justru tidak mengakui.
Karena tidak ada yang mengakui, maka tanah itu digunakan warga masyarakat yang berani dengan dimanfaatkan untuk ditanami palawija dan lain-lain.
Tak Hanya jadi Kuburan PKI, di Tanah Kafir Cipari juga Jadi Tempat Penguburan Gerwani
Masih ditanah seluas 200 Ubin yang terlantar itu, ditanah itu selain anggota yang dituduh PKI yang dikubur juga terdapat tempat penguburan Gerwani.
Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) yang merupakan organisasi kaum wanita itu dibunuh dan juga dikubur ditanah kafir cipari cilacap.
Para aktivis gerwani itu dibunuh lantaran gerakan tersebut merupakan gerakan terlarang, organisasi ini dahulu muncul pada tahun 1950 – 1960’an.
Pada masa itu, Gerwani itu bukannya organisasi kecil, melainkan anggotanya ada sekitar 650 ribuan orang.
Dilansir Lokadata.id (Dulunya Beritagar.id), bahwasanya para saksi penguburan kelompok PKI dan Gerwani itu masih hidup.
Saksi mata kala itu masih muda masih berusia 15’an tahun saat masa-masa para Anggota yang dituduh PKI dan Gerwani dibunuh.
Saat kejadian itu, yakni sekitar tahun 1965, dimana para saksi mata itu merupakan pekerja kuli harian di perkebunan karet.
Bahkan mereka menyaksikan betul dan mengetahui jika makam-makam itu adalah kuburan massal para anggota terlarang seperti PKI dan Gerwani.
Pasalnya para saksi mata itu malah penggali kuburan dan juga penutup kuburan para anggota PKI dan Gerwani.
Mereka para saksi menuturkan, jika mereka hanya bekerja diperkebunan tersebut menjadi kuli harian. Jadi mau tidak mau dia harus menuruti sang atasan.
“Ketika sersan memerintahkan untuk menggali kubur, saya hanya menurutinya, meski tidak diberitahukan untuk apa lubang-lubang ini.” Ujar saksi menceritakan kala dirinya menggali lubang-lubang itu dahulu.
Para saksi tak salah menyebutkan lokasi pemakaman para anggota PKI dan Gerwani yang disebut Tanah Kafir yang berada di Cipari Cilacap itu.
Mereka ingat betul tanda-tanda pada setiap kuburan, pasalnya ditandai dengan ditanami pohon. “Saya ingat betul lokasi ini, jika di atas bukit itu, itu adalah kuburan gerwani, sedangkan tanda-tanda pada setiap galian juga masih ada seperti pohon bambu kuning.” Kata saksi mata dan sejarah pemakaman massal para pemberontak.