Kementrian bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengembangkan kawasan industri halal untuk memperluas jangkauan produk makanan dan minuman, kosmetik, ekonomi kreatif, dan garmen. Selaras dengan model ini, setahun yang lalu Presiden Jokowi meresmikan Halal Park sebagai embrio dari proyek halal district, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Menurut inisiatornya, Diajeng Lestari,Halal District ini rencananya akan menjadi pusat gaya hidup halal di Indonesia, selain ekosistem bagi para pelaku bisnis yang bergerak di industri halal. Industri yang dilibatkan dalam proyek ini mulai dari mode, makanan dan minuman, pariwisata, perbankan, hingga financial technology (fintech) syariah.
Meski baru, konsep Halal Park sebenarnya banyak dicontohkan beberapa negara mode dunia, misalnya Milan, Italia yang membangun Fashion District. Wisatawan yang datang ke Milan bisa tahu kemana mereka harus pergi bila ingin berbelanja produk fashiondengan kualitas terbaik. Kira-kira nantinya Halal Park akan menjadi pusat untuk menemukan produk-produk halal dan berbasis syariah. Konsep yang realistis karena ekosistem halal sudah mewabah kemana-mana. Market halal Indonesia termasuk salah satu terbesar.
Sehingga dari sisi produktivitas,inisiasi halal park ataupun kawasan industri halal lebih memberi jalan lempang bagi hilirisasi berbagai produk halal yang sudah ada segmennya masing-masing. Ekosostem yang dibangun tuntas: dari hulu ke hilir.Stimulus ke pelaku usaha yang bergerak di berbagai sektor halal dilakukan melalui halal supply chain management yang memadai, sisi hilir digarap melibatkan multi-stakeholder halal melalui pembangunan berbagai sarana seperti halal district dan semacamnya.
Kalau kita berhasil memadukan ini, optimis semua kekuatan untuk mengangkat industri halal Indonesia ke tingkat dunia akan terlaksana. Sebagai motor pertumbuhan ekonomi, ladang kreativitas dan produktivitas generasi muda, dan mengangkat industri halal sebagai sumber kesejahteraan umat seperti harapan Presiden Jokowi, di mana ekonomi syariah di Indonesia mempunyai omzet Rp 45000 trilyun, bukan hanya silat lidah atau isapan jempol dan sangat menggiurkan untuk membangkitkan ekonomi nasional.(*)
Tampilkan Semua