يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ (Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika). Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
Setelah berdoa itu, Rasulullah ﷺ kemudian menyambungnya dengan doa dari Al-Qur’an:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb)
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8).
Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ berdoa:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ (Allâhumma, musharrifal qulûb sharrif qulûbanâ ilâ thâ‘atika)
Artinya: “Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami terhadap ketaatan kepada-Mu” (HR. Muslim).
Maka bagi Anda yang ingin diteguhkan hatinya oleh Allah akibat godaan rasa cinta kepada orang yang tak sepantasnya dicinta, ada baiknya sering membaca doa di atas.
Rasulullah ﷺ memang tidak mengkhususkan doa tersebut untuk tujuan itu, tapi untuk semua hal yang berkenaan dengan hati yang kita sudah tak mampu mengendalikannya, maka perbanyaklah membacanya.
Mudah-mudahan Allah menolong hamba yang senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, termasuk mengendalikan perasaan hati. Tetap yakinlah kepada Allah, Dzat yang maha-membolak-balikan hati, sambil terus berdoa kepada-Nya. Sampaikan permohonan walau mungkin tak menggunakan doa ini, sebab Dia Maha-Mendengar dan Maha-Mengetahui setiap yang terbesit dalam hati. Wallahu a’lam.
Ustadz M. Tatam Wijaya, Alumni PP Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.
Tampilkan Semua