CILACAP.INFO – Dalam agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Republik Indonesia I.R. Joko Widodo (Jokowi) ke Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) Kamis (23/9/2021) lalu, ratusan orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) diketahui turut memadati jalan saat Presiden RI 1 hendak ke SMA Negeri 2 Cilacap untuk meninjau Vaksinasi.
Para CPMI tersebut datang dari berbagai daerah di Cilacap dan juga dari berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), yakni untuk menyuarakan aspirasi kepada Presiden.
Tujuan dan harapan mereka yakni agar program G to G (Goverment to Goverment) ke Korea Selatan (Korsel) kembali dibuka setelah 2 tahun tidak ada pemberangkatan karena masih dalam situasi pandemi covid-19.
Masing-masing CPMI tersebut rupanya telah menyiapkan poster berisikan permohan kepada Presiden terkait Program G to G Korea di dalam tasnya.
Namun belum juga Poster dikeluarkan dari dalam tas, sekitar 5 orang CPMI yang hendak menyuarakan aspirasi malah diamankan oleh anggota Pemuda Pancasila dan dibawa ke Polsek setempat.
Sementara itu CPMI yang lainnya diminta untuk membubarkan diri dan tidak boleh berkerumun.
Perihal tersebut ternyata disinggung juga oleh Najwa Shihab dalam postingan di akun instagramnya.
“Sejumlah kritik direspon sebagian aparat dan pejabat dengan pemanggilan, pelaporan, bahkan penangkapan.
Contohnya penangkapan calon Pekerja Migran Indonesia di Cilacap yang membawa poster aspirasi untuk Presiden Jokowi, polemik antara Haris Azhar, Fathia dan LBP yang berujung pelaporan, penangkapan mahasiwa UNS yang membawa poster di depan kampusnya, penghapusan karya mural berisi kritikan disejumlah daerah, dan beberapa insiden lain.
Kritik, Panik Enggak.” Tulisnya Rabu, 29 September 2021.
Lalu bagimana sebenarnya terkait Penangkapan CPMI di Cilacap, benarkah ada penangkapan?
Berdasarkan informasi yang Cilacap.info himpun, ternyata tidak ada penangkapan CPMI saat Presiden RI 1 berkunjung ke Cilacap.
Demikian pernyataan dari Polda Jateng dan juga salah satu CPMI yang saat itu terlihat sedang diamankan oleh anggota Ormas Pemuda Pancasila dan tertangkap kamera sejumlah wartawan yang saat itu tengah meliput Kunjungan Kerja Presiden Jokowi.
“Saya tidak ditangkap oleh Polisi. Saya dibawa ke Polsek malah justru dibina dan diberikan arahan, bahkan kami diberikan makanan.” Kata Arif Setiono, salah satu dari 5 CPMI yang sempat dikabarkan ditangkap Polisi.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy menyampaikan bahwa tidak ada penangkapan terhadap CPMI.
Dan pihaknya juga mengundang 6 orang perwakilan CPMI untuk diajak berdialog, bahkan dari kepolisan berupaya untuk mengoordinasikan hal tersebut kepada Disnakerin.
“Intinya, kami mengundang mereka, berkoordinasi, dan menyalurkan aspirasi mereka ke instansi terkait.” Ucap Iqbal.
“Kami juga mengoordinasikan hal ini dengan disnakerin setempat.” Tambahnya.
Bahkan masih kata, Kabid Humas Polda Jateng, setelah selesai berdiskusi kami berfoto bersama.
“6 orang dari perwakilan CPMI usai berdiskusi mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian, bahkan kami mengajak untuk berfoto bersama,” Kata Iqbal.