CILACAP.INFO – Bima dalam Cerita KKN di Desa Penari disebutkan sosok pria yang religius di Kampus, bahkan ia pernah mengenyam pendidikan agama di sebuah pesantren dan satu pesantren dengan Nur.
Namun ada kesalahan fatal yang membuatnya harus menjadi tumbal Badarawuhi, yakni dimulai dari tugas proker bersama Ayu dan melewati pembatas yang tidak boleh dilewati.
Awal itu bermula saat Bima dan Ayu menjalankan Proker, namun Bima melihat seperti ada seorang wanita cantik di sebuah gubug.
Bima pun penasaran kemudian menghampiri tempat tersebut. Pada saat menuju tempat tersebut Bima ditemani Ayu.
Di lain hari, Bima kembali melihat sosok wanita cantik di sebuah gubug dan didatangi, Kemudian Sosok wanita itu memberikan sebuah harapan pasti kepada Bima, yakni dapat membuat apa yang Bima inginkan terwujud.
Kebetulan saat itu Bima menyukai Widya dan ingin mendapatkan cinta Widya, lalu Wanita Cantik itu memberikan sebuah benda kepada Bima dan memintanya agar benda tersebut diletakkan di tas Widya.
Di sini Bima masih saja tidak sadar bahwa sosok wanita cantik yang ia temui itu adalah sosok lelembut penguasa hutan desa penari dan ternyata di sinilah awal mulainya perjanjian atau persekutuan itu.
Bahkan hingga Nur mengetahui bahwa Bima telah memasukkan benda ke tas Widya dan memarahinya, Bima masih bersikeras bahwa benda itu diberikan oleh penduduk sekitar yang sangat cantik.
Sedang Nur yang memang merupakan sosok religius tidak percaya akan benda-benda tersebut yang menurutnya menyutukan Allah, Nur pun mengatakan kepada Bima bahwa di gubug tempat menyimpan gamelan tua itu tidak ada siapa-siapa, tidak ada penduduk di sekitar sini melainkan itu adalah jin.