CILACAP.INFO – Intensitas hujan tinggi di Wilayah Cilacap bagian Barat pada Jum’at (10/02/2023) mengakibatkan Tanggul Sungai Cijantake, di Cimanggu Jebol.
Tak hanya itu, Jembatan Usaha Tani di Desa Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Jawa Tengah juga Amblas pada Pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan pantauan dan prakiraan cuaca pada hari Jum’at sesuai yang dirilis Badam Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Tunggul Wulung pada 13.30 WIB s/d pukul 16.00 WIB di wilayah Kecamatan Cimanggu terjadi Hujan dengan intensitas sedang tinggi.
Kondisi kemarin itu menyebabkan meningkatnya debit volume air sungai Cijantake (anak sungai dari sungai Cikawung).
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Wijonardi menerangkan bahwa Curah hujan yang tinggi lebih dari dua jam itu menyebabkan meningkatnya debit air yang tinggi.
Dimana sedimentasi sungai yang tinggi serta banyaknya sampah yang bervolume tinggi (pembuangan sampah sembarangan), di aliran sungai pada beberapa titik tanggul yang jebol berada pada arah belokan 90 Derajat.
“Ada beberapa dusun yang terdampak, yakni di RT 03 RW 01 Dusun Cimanggu Talud penguat jalan dan tebing ambrol. Talud Penguat Tebing sungai dan Jalan Ambrol (Jenis Rabat Beton) dengan Volume Panjang 6 Meter, Lebar 1 Meter dan Tinggi 2 Meter.” Terangnya.
Adapun di dusun lainnya yakni berada di RT 06 RW 01, yakni Jembatan Usaha Tani dengan konstruksi Cor beton pada bagian dasar salah satu pondasi jembatan yang berada di sebelah timur ambrol.
“Luapan Sungai jyva mengakibatkan jembatan dengan Panjang 7 Meter, Lebar 1,5 Meter, dengan Ketebalan 15 Centimeter amblas sedalam 1 Meter,” Lanjutnya.
Sementara itu, Wijonardi mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan dan didapati bahwa Talud sungai penguat jalan (Jalan Kabupaten penghubung Desa Cimanggu dan Desa Karangreja Ambrol).
Dan Tanggul sungai Cijantake Jebol dengan Panjang 7 Meter, Lebar 0.5 Meter, Tinggi 2.5 Meter dan masuk ke area persawahan warga yang sedang dalam masa tanam umur +/- 50 hari.
“Kerusakan Tanaman padi menjelang panen yang terdampak banjir dan gagal panen seluas 1/2 Ha sebesar Rp. 8.500.000,-. Juga Kerugian area persawahan milik warga yang terdampak akibat tanggul jebol seluas +/- 1/2 Ha kerugian ditapsir Rp. 6.500.000,-” Pungkasnya.