Kemasyhuran Nawawi dikenal luas di hampir seluruh Dunia Arab. Karya-karyanya banyak beredar terutama di negara-negara yang menganut mażhab Syafiʹi.
Di Kairo ia sangat terkenal. Buku tafsirnya Maraḥ Labid yang terbit di sana diakui mutunya dan memuat persoalan-persoalan penting sebagai hasil diskusi dan perdebatannya dengan ulama Al-Azhar.
Demikian terkenalnya nama Nawawi sehingga pada sampul tafsir tersebut edisi cetakan Kairo, ia diberi julukan “Sayyid ulama al-Ḥijaz” yang artinya, pemimpin para ulama Hijaz
Indonesia Nawawi tentu saja sangat terkenal.
Ia menjadi kebanggaan sebagai seorang putera Indonesia yang keahliannya. Dalam beberapa sampul depan kitab Tafsir Marāḥ Labīd yang diterbitkan di Indonesia dicantumkan juga gelar ini. diakui di Dunia Arab.
Semua buku-buku yang disebutkan di atas secara luas dipelajari di pesantren-pesantren Jawa. Adapun Mengenai karomah Syekh Nawawi, Beliau adalah sosok yang memiliki keistimewaan yang tidak bisa dinalar.
Suatu hari ketika dalam perjalanan, Syekh Nawawi mampir istirahat di sebuah tempat. Kemudian dia adzan karena akan shalat. Setelah adzan, ternyata tidak ada orang yang datang, akhirnya ia qamat lalu shalat sendirian.
Usai salat, Syekh Nawawi kembali melanjutkan perjalanan, tapi ketika menengok ke belakang, ternyata ada seekor ular raksasa dan mulutnya sedang menganga.
Akhirnya diketahui ternyata tadi Syekh Nawawi shalat di dalam mulut ular yang sangat besar itu. Karomah lain Syekh Nawawi adalah ketika makamnya di Ma’la, Arab Saudi, akan dibongkar untuk kepentingan pelebaran jalan.
Saat hendak dibongkar, alat berat yang digunakan membongkar makam, tiba-tiba rusak. Ketika dipaksa dibongkar sampai 5 kali, para pekerja kaget karena ternyata di dalam makam tersebut ada orang yang sedang sujud.
Akhirnya makam tersebut tidak jadi dibongkar, dan dibuatlah jalan layang.
Kisah lainnya saat terjadi kebakaran di sebuah perpustakaan kampus di Mesir.