“Tentunya kami berharap kolaborasi dalam bentuk kerja sama pengembangan panas bumi ini dapat meningkatkan eksposur bisnis kedua belah pihak,” ujarnya.
Saat ini Indonesia memiliki 2.356 MW kapasitas terpasang dan 80% di antaranya atau sekitar 1.877 MW berasal dari wilayah kerja PGE dimana 672 megawatt (MW) dikelola langsung PGE.
PGE menargetkan pengembangan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri hingga 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.
“Kami optimistis, upaya strategis Pertamina Geothermal Energy di Afrika ini dapat mendukung target Perseroan dalam meningkatkan kapasitas terpasang, memperluas portofolio energi bersih secara internasional dalam rangka mencapai aspirasi perusahaan energi bersih dunia serta mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada sumber energi fosil,” tambah Julfi.
Penandatanganan Kerja Sama dilakukan di sela kunjungan kenegaraan RI ke Kenya yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo. Turut hadir dalam kunjungan ini Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebutkan bahwa kehadiran Pertamina sebagai bagian dari BUMN Indonesia membawa semangat Pemerintah melanjutkan Konferensi Asia Afrika di Bandung empat dekade lalu.
Kali ini semangat itu diwujudkan dalam bentuk kerja sama ekonomi strategis antar negara. “Dalam rangka transisi energi, kerja sama Pertamina mencakup bisnis di upstream maupun downstream. Kami membuka semua peluang termasuk dalam pengembangan geothermal di Kenya,” ujarnya.
Tampilkan Semua