JAKARTA, CILACAP.INFO – Langkah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk mengembangkan bisnis di pentas global terus berlanjut. Setelah beberapa waktu lalu melakukan kerja sama dengan Kenya, kini PGE melirik potensi pengembangan panas bumi yang ada di Turki.
Langkah konkrit PGE untuk menjadi perusahaan panas bumi internasional diperkuat dengan dilakukannya kunjungan kerja ke beberapa perusahaan pengembang panas bumi di Turki pada penghujung Oktober ini.
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun mengembangkan bisnis panas bumi di Indonesia dan model bisnis yang terus dioptimalkan, PGE serius menjajaki potensi pengembangan bisnis ke beberapa negara yang potensial untuk menjadi mitra dalam pengembangan bisnis panas bumi. Kerja sama ini menjadi salah satu strategi PGE untuk menjadi perusahaan panas bumi yang tidak hanya memimpin di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.
Turki saat ini memiliki iklim investasi bisnis panas bumi yang cukup positif. Hal ini diindikasikan dengan beberapa faktor seperti privatisasi sektor panas bumi yang dimulai sejak tahun 2009 dan insentif yang ramah terhadap investor. Secara khusus insentif yang lebih menguntungkan diberikan pemerintah kepada perusahaan energi yang mengembangkan panas bumi dengan skema feed-in tariff. Insentif ini memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak.
Iklim yang positif ini berdampak pada peningkatan produksi panas bumi Turki yang mengalami kenaikan signifikan dari 80 megawatt (MW) menjadi 1600 MW dalam 10 tahun terakhir, menjadikannya negara dengan pertumbuhan energi panas bumi tercepat di dunia.
Dalam kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi bersama Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Rachmat Hidajat dan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama berkesempatan untuk bertemu dengan beberapa pengembang panas bumi Turki di antaranya Energy Holding dan SDS Enerji.
Tampilkan Semua