Ia juga menyarankan agar masyarakat menghindari paylater dan pinjol. Namun, jika merasa perlu menggunakannya, cek dulu kekuatan finansial apakah saat jatuh tempo akan mampu membayar cicilan dan ketahui dulu cara kerjanya
“Buatlah perencanaan keuangan dengan detail dan berjangka. Catat semua pemasukan, rencana pengeluaran hingga merekap realisasi pengeluaran. Pencatatan dapat dilakukan harian, mingguan dan bulanan. Dengan cara ini, Anda bisa melakukan evaluasi apakah sudah berhemat atau boros. Anda pun dapat memperkirakan kecukupan dana dalam jangka pendek sehingga cukup dana untuk mempersiapkan masa depan karena pengeluaran saat ini mampu Anda biayai dari pendapatan bukan dengan berutang,” sebut Fandi.
Ini tips dari Fandi untuk menjadikan finansial sehat sebagai resolusi akhir tahun sehingga tahun 2024, milenial Indonesia memiliki ketahanan finansial :
Cicilan bukan hanya pokok tapi ada bunga dan denda
Mengendalikan keinginan belanja sangat penting. Jika ingin membeli sesuatu yang bukan kebutuhan pokok, pertimbangkan peruntukan barang tersebut apakah sangat penting, bisa ditunda, atau tidak harus dibeli. Jika harus dipenuhi apakah tersedia dana?
“Jika Anda memaksakan diri harus belanja dengan cara bayar belakangan atau dengan pinjaman. Apalagi, jika saat ini masih ada pinjaman berjalan yang belum lunas maka ingatlah ada bunga yang nanti harus dibayar dan denda jika tidak dibayar tepat waktu. Jika membayar tagihan dengan jumlah minimum, berarti beban utang dan bunga pada bulan berikutnya akan bertambah. Memaksakan diri belanja dan mencicil dapat membuat keuangan tidak stabil dan sudah pasti rencana masa depan akan terganggu,” sebut Fandi.
Apakah sebutuh itu harus menggunakan paylater?
Fandi mengingatkan para milenial agar berhati-hati saat tidak memiliki uang tunai karena bisa saja ada kecenderungan memanfaatkan paylater. Pikirkan dahulu apakah sudah begitu darurat sehingga belanja tidak dapat ditunda? Apakah harus dipenuhi dengan paylater?
Tampilkan Semua