Seni makrame yang bisa diterapkan atau dikombinasikan dengan berbagai benda membuat makrame lebih berpotensi diterima oleh banyak kalangan masyarakat. Ibu Leni Trisia misalnya beliau menceritakan pengalamannya terjun ke dunia makrame dapat mendatangkan untung hingga tiga juta rupiah dalam sehari ketika berjualan di lapangan Brigif Bandung setiap weekend.
Lambat laun kesenian makrame jika terus mendapatkan respon permintaan yang banyak dari masyarakat tentu saja akan menggaungkan sektor ekonomi rumah tangga. Bahwa ibu rumah tangga tidak lagi hanya menjadi subjek pasif ekonomi rumah tangga melainkan sebagai roda penggerak utama ekonomi rumah tangga.
Baca juga:
BINUS @Medan Usung Konsep Global Digitalpreneur Campus untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045