“Dengan inovasi joint financing, kami ingin memberdayakan lebih banyak masyarakat agar selangkah lebih dekat dengan aspirasi finansialnya sekaligus membangun ekosistem keuangan yang inklusif, sejalan dengan target kami untuk melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun mendatang.” Tambahnya.
Tidak hanya merangkul keragaman pendapatan ekonomi, kolaborasi ini juga menyentuh berbagai rentang usia. Sekitar 47 persen dari transaksi yang ada dilakukan oleh pengguna dalam kelompok usia 20-30 tahun, diikuti dengan 37 persen dengan usia 30-40 tahun, dan 12 persen berusia 40-50 tahun.
Inisiatif joint financing ini telah menciptakan lingkungan inklusif di mana individu dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi dapat mengakses kredit untuk berbagai kebutuhan, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan sehari-hari, berinvestasi dalam pendidikan lanjutan, hingga kebutuhan tersier seperti gadget, hobi, kebutuhan olahraga, hiburan, dan lainnya.
Wakil Direktur Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menyampaikan, “Kemitraan kami bersama Kredivo merupakan wujud nyata dari pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking, di mana kami berfokus untuk menghadirkan produk perbankan yang inovatif dan bertanggung jawab guna mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia.” Katanya.
“Di era digital ini, kami percaya bahwa teknologi bukan hanya merupakan solusi, namun juga kunci untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas, terutama mereka yang berada dalam golongan underbanked. Guna memberi manfaat kepada lebih banyak lagi masyarakat, Bank DBS Indonesia pun secara berkala meningkatkan limit joint financing dengan Kredivo yang semula sebesar Rp300 miliar hingga menjadi Rp2 triliun pada pertengahan 2022. Kami berharap agar kerja sama ini menjadi langkah nyata menuju pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.” Lanjutnya.
Tampilkan Semua