Tonggo menyampaikan, penambahan aplikasi Customer Complain Handling bagi masyarakat penerima bantuan dilakukan agar tidak terjadi miskomunikasi yang akibatnya bisa menghambat kelancaran penerima bantuan beras tersebut.
“Kami menyediakan media, seperti haloposcare, walking customer, media sosial, dll di aplikasi CCH yang akan langsung ditanggapi oleh petugas kami. Sehingga, masyarakat dapat segera menerima informasi yang dibutuhkan apabila terdapat pertanyaan terkait bantuan pangan beras tersebut,” tandas Tonggo.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi mengapresiasi kinerja dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang logistik tersebut terhadap penyaluran bantuan ke masyarakat Indonesia. Ia menuturkan, Pos Indonesia telah menjadi penyelenggara baik dari program bantuan ini.
“Kami memahami menyalurkan bantuan pangan ke daerah-daerah plosok tidaklah mudah. Pos Indonesia yang telah menjadi partner kami di 2023 dalam melayani (penyaluran) ke Aceh, Riau, Maluku, dll sangat baik, maka kami bidding kembali Pos Indonesia di 2024,” ujar Bayu.
Sebagai informasi, Bantuan Cadangan Pangan Beras di Tahun 2024 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan kerentanan rawan pangan bagi masyarakat Indonesia. Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) digunakan sebagai database penyaluran bantuan kepada lebih dari 22 juta KPM di Indonesia. Pos Indonesia sebagai pihak yang diamanahi oleh pemerintah optimistis penyaluran bantuan yan dilakukan ke 20 provinsi di Indonesia dengan total bantuan sebanyak 804.912 ton beras.
Tampilkan Semua