Baru-baru ini, Bank DBS bersama lima bank lain menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi (Syndicated Loan Agreement) senilai USD300 juta atau setara dengan Rp4,7 triliun untuk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).
Dalam pembiayaan ini berjangka waktu tiga tahun ini, Bank DBS bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers Bookrunners (MLAB).
Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan menjelaskan, “Pendanaan ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan aset perseroan, mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan, dan ekosistem digital perseroan.” katanya.
“Dengan dukungan dari Bank DBS dan seluruh mitra sindikasi, Adira Finance berkomitmen untuk terus memimpin industri pembiayaan dengan mengoptimalkan layanan dan terus menjadi mitra yang andal bagi masyarakat.” Lanjutnya.
Sebelumnya, Bank DBS Indonesia juga telah menyalurkan pendanaan ke beberapa pelaku industri otomotif, di antaranya untuk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Indomobil) sebesar USD16 juta atau setara dengan Rp244 miliar pada tahun 2023.
Pendanaan tersebut ditujukan untuk pembelian unit dan komponen kendaraan listrik (BEV) dalam membantu bisnis beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan guna mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050.
Semua upaya tersebut dilakukan guna mendukung visi keberlanjutan DBS Group untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Pada tahun 2022, DBS Group menerbitkan panduan terhadap sembilan sektor industri yang menjadi fokus utama yang meliputi sektor aviasi, properti, kimia, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, baja, pelayaran, dan otomotif.
Kesembilan sektor tersebut dipilih karena telah mewakili 31% keseluruhan portofolio kredit yang menyumbang lebih dari 90% emisi karbon. Melalui kesembilan sektor tersebut, DBS Group berkomitmen untuk menjadi advisor nasabah korporat dalam melalui proses transisi ke energi terbarukan.