Dosen Ilmu Falak Unugha: Kapan Mengawali Puasa Ramadan 1445 H?

ilustrasi melihat tinggi hilal
ilustrasi melihat tinggi hilal (dok. Pixabay)

Dalam kriteria ini, belum cukup informasi bahwa hilal sudah wujud, namun wujudnya harus sudah sampai pada batas mungkin untuk dilihat dengan mata.

Dari bacaan hasil hisab tersebut nampak adanya perbedaan dalam mengawali bulan Ramadhan 1445 dan kompak dalam mengawali bulan Syawal 1445 H.

Namun demikian, mengapa baru PP. Muhammadiyah yang sudah mengumumkan awal Ramadhan 1445 jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 dan Awal Syawal 1445 H jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024;

Sementara Pemerintah, dalam hal ini Kemenag RI dan juga PBNU serta ormas lain belum mengumumkan secara resmi?

Jawaban sederhananya, karena PP. Muhammadiyah sudah mencukupkan diri dengan hasil hisab dengan kriteria wujudul hilal sebagai patokan menentukan awal bulan hijriyah, sehingga tidak perlu menunggu hasil ru’yatul hilal;

Sedangkan Kemenag RI, PBNU, serta ormas lain menganggap penting ru’yatul hilal itu penting untuk menferifikasi hasil hisab kriteria imkanur ru’yah.

Data hisab digunakan sebagai pemandu ru’yah dan ru’yah digunakan untuk menverifikasi kebenaran hasil hisab. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad Saw:

صُوْمُوْا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوْا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِيْنَ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ).

“Berpuasalah karena melihat hilāl dan berbukalah karena melihat hilāl. Jika hilāl tertutup awan maka sempurnakanlah bilangan Sya’bān menjadi 30 hari.” (HR. Al-Bukhāri dan Muslim).

Sehingga wajar manakala isbat awal Ramadhan dan Syawal 1445 H dari Kemenag RI , ikhbar dari LFPBNU, serta informasi dari ormas lain menunggu hasil ru’yatul hilal di seluruh wilayah Indonesia;

Meskipun secara teori sudah terlihat bahwa Tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa Pon, 12 Maret 2024 M dan awal Syawal 1445 H jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait