HLH 2024 di Banyumas, Pemprov Jateng Bertekad Memulihkan dan Menyelamatkan Hutan

World Environment Day di Banyumas Pemprov Jateng Launching Gerakan Pemulihan dan Penyelamatan Hutan Selasa 25 Juni 2024
World Environment Day di Banyumas Pemprov Jateng Launching Gerakan Pemulihan dan Penyelamatan Hutan Selasa 25 Juni 2024

PURWOKERTO, CILACAP.INFO – Dalam upaya mengurangi dan menekan emisi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertekad memulihkan dan menyelamatkan hutan.

Hal tersebut ada dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tingkat Provinsi Jaawa Tengah, di Kebun Raya Baturraden, pada Selasa, 25/6/2024.

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 berfokus pada restorasi lahan, menghentikan penggurunan, dan membangun ketahanan terhadap kekeringan.

Hal ini sesuai dengan tema internasional HLH 2024 yaitu “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience”. Slogan yang digaungkan yaitu “Our Land. Our Future”.

Pj Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana dalam sambutannya menyampaikan, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, Pemprov Jateng melakukan langkah penyelesaian krisis iklim. Tentunya dengan cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan.

“Kita akan mengurangi gas emisi rumah kaca, meningkatkan serapan karbon. Makanya pelaksanan kegiatan dilakukan di Baturaden, karena lokasinya masih bagus,” katanya.

Menurut Nana, tema penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini, yaitu Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan, sangat cocok dengan kondisi Jateng.

“Saya rasa tema ini sangat cocok dengan kondisi Jateng saat ini. Yang mana tadi saya sampaikan, bahwa pada Januari hingga Juni, perubahan iklim yang ekstrem,” tuturnya.

Nana juga menyebut dalam kurun waktu Januari hingga medio Juni 2024 tercatat ada sebanyak 192 bencana hidrometerologi yang terjadi di wilayah Jateng, dimana 42 persen di antaranya diakibatkan oleh cuaca ekstrem.

Hujan yang cukup besar, imbuh Nana, menyebabkan daerah, seperti Demak dan Grobogan, mengalami bencana alam banjir yang diikuti dengan kerugian yang cukup besar.

Sejumlah persoalan seperti penggundulan hutan karena illegal logging, alih fungsi lahan yang melebihi daya dukung dan mengabaikan aspek konservasi tanah dan air menjadi perhatian bersama dikarenakan hal tersebut bisa mengakibatkan lahan kritis dan memicu kebakaran hutan.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version