Kadispertan Cilacap: 133 Rubuha Baru di Cilacap Terpasang untuk Atasi Hama Tikus

ilustrasi Rubuha
ilustrasi Rubuha

CILACAP.INFO – Tikus sawah atau Ratus agentiventer merupakan hama yang sangat menakutkan bagi para petani. Hewan pengerat ini mematahkan semangat dan harapan para petani untuk memanen padinya, karena dapat menurunkan tingkat produksi padi 40 – 70 persen.

Bahkan ‘kenakalan tikus’ berimbas mengancam negara ini pada kelangkaan pangan nasional.

Maka tindakan preventif sebagai upaya pengendalian hama tikus sawah menjadi perhatian khusus dengan bantuan burung hantu (Tyto Alba) sebagai predator alami hama tikus sawah.

Tyto Alba jenis Serak Jawa yang dikenal juga dengan nama Burung Hantu Barn adalah hewan nocturnal yang sangat setia dengan pasangan serta tempat tinggalnya.

Burung Hantu ini pun tak bisa bisa membuat sarang sendiri, mereka bersarang di lubang-lubang pohon besar atau di rumah-rumah kosong yang jauh dari lokasi persawahan.

Agar mereka dapat bersarang di dekat persawahan, maka dibuatkanlah sarang sederhana dari bambu dan kotak kayu bekas di tengah persawahan, yang dikenal dengan nama RUBUHA (Rumah Burung Hantu).

Maka Fungsi utama Rubuha yaitu supaya ada upaya konservasi burung hantu sehingga melalui rumah yang disediakan itu ada proses perkembangbiakan. Anakan burung hantu bisa dikembangbiakan dan burung hantu (Tyto Alba) populasinya terjaga.

Kepala Dinas Pertanian (Kadispertan) Kabupaten Cilacap Susilan menyampaikan sejumlah 133 bangunan baru Rumah Burung Hantu (Rubuha) terpasang secara massal pada Sabtu, (13/07/2024)

“Rubuha dimulai bangun sejak tahun 2015. Sejak bangunan awal (Exsisting) sejumlah 709 Rubuha telah berdiri. Maka jika ditambahkan dengan Rubuha yang baru 133 maka sejumlah 842 Rubuha ada di Kabupaten Cilacap dan itu tersebar di 24 Kecamatan.” terangnya saat dikonfirmasi Cilacap.Info Sabtu, (13/07/2024)

Secara rinci disampaikan bahwa pertama dari bantuan Dispertan Propinsi Jateng pada 2015, lalu 2017 ada bantuan dari APBD yang sekarang pada rusak tiang, masih rencana dibuat lagi rubuhannya.

“Adapun yang rusak sebanyak 264 Rubuha, sementara yang dalam kondisi baik 578 Rubuha.”
Menurutnya Agar Rubuha kuat dan tidak mudah roboh, tiang harus terbuat dari Besi besar dan pondasi cor beton sehingga tidak mudah roboh di tanah persawahan yang lembek.

Lebih lanjut Kadispertan Cilacap Susilan Bin Danoeri Eka D yang juga Demisioner Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cilacap masa khidmat 2018-2024 mengungkapkan kondisi tersebut masih sangat jauh dari ideal di banding dengan luasnya areal sawah di Kabupaten Cilacap yang mencapai 66 ribu Ha lebih.

Dia menambahkan bahwa membuatkan sarang sang predator tikus sawah seperti Rumah Burung Hantu (Rubuha) ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Bagaimana membuat Rubuha yang efektif dan mau ditempati.

Tiang harus terbuat dari beton dengan pondasi cakar ayam sehingga tidak mudah roboh di tanah persawahan yang lembek. Tingginya 4 meter dari permukaan tanah untuk memudahkan Serak Jawa mengintai dan membawa pulang hasil buruannya dengan mudah.

Tyto Alba adalah satwa malam yang istirahat pada siang hari. Kandangnya pun dibuat dari kayu dilapisi kawat streaming kemudian dilapisi semen, agar tidak panas di siang hari.

Pintu masuknya pun harus menghadap ke utara atau selatan, sehingga menghalangi sinar matahari masuk. Satwa ini tidak senang kena sinar matahari.

“Agar terhindar dari gangguan manusia dan kebisingan, penempatan Rubuha juga harus strategis di tengah sawah dengan jarak antara satu dengan yang lainnya antara 50-75 meter sehingga daerah teritorial perburuannya terbagi rata,” katanya.

Di Desa Maos Kidul, ada 70 Rubuha menjadi sarang bagi 140 ekor Serak Jawa guna mengamankan teritorial persawahan dari serangan gerombolan tikus.

Seekor Serak jawa mampu mengawal lebih kurang 3 hektare sawah, ini berarti kurang lebih 300 hektare sawah dapat terbebas dari serangan tikus.

Setelah dua kali musim panen, Desa Maos Kidul merupakan merupakan desa yang mempunyai produktivitas padi tertinggi di Kabupaten Cilacap.

Terakhir dia berharap dengan banyaknya populasi burung hantu (tyto alba) populasi tikus bisa dikendalikan dan burung hantu bisa jadi sahabat petani yang baik

“Tyto Alba tidak untuk diburu apalagi dikerdilkan biarkan hidup si Tyto Alba dengan nyaman. Maka produksi padi bisa melimpah.” terangnya.

Persawahnnya aman dari serangan hama tikus. Tentu saja salah satu penyebabnya adalah  adanya Rubuha dalam jumlah yang ideal di areal persawahan tersebut. (IHA)

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait