Selain itu, jelas Barsol, keberadaan KKLT sebagai paguyuban warga diaspora asal Luwu Timur menjadi bagian tak terpisahkan dari paguyuban warga diaspora Luwu Raya, yakni Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR).
“Ini jelas harus digarisbawahi, bahwa anggota KKLT sesungguhnya secara otomatis juga adalah anggota KKLR. Sehingga kedua organisasi ini sebenarnya sama, hanya cakupannya saja yang beda, semangatnya sama untuk Luwu Raya,” tukas Barsol.
Sementara itu Ketua Umum Formateur KKLT yang terpilih pada Musyawarah Besar (Mubes) II KKLT 9 Juni 2024 Dr. dr. Abdul Rahman Rauf, Sp.OG(K) mengatakan, fokus organisasi yang dipimpinnya adalah pada pelayanan sosial dan pendidikan.
“Kita ingin agar KKLT bisa memberi manfaat terutama secara sosial maupun di bidang pendidikan. Ini prioritas kita di tahap awal sembari menguatkan sistem kelembagaan organisasi,” kata Dokter Mammang, sapaan akrabnya.
Dikatakannya, sebagai organisasi yang baru kembali diaktifkan setelah belasan tahun, KKLT yang dipimpinnya tentu akan menemui banyak kendala.
“Kami sadari, tentu tidak mudah mengaktifkan kembali organisasi KKLT ini setelah puluhan tahun tidak banyak beraktifitas. Karena itu kami mengharapkan dukungan dari semua pihak terkait, termasuk dari organisasi payung khususnya KKLR Sulawesi Selatan,” harap Dokter Mammang. (*)
Tampilkan Semua