Kadispertan Cilacap : Pembuatan Rubuha Masih Swadaya Masyarakat dan Petani

Babinsa Koramil Kroya dan Petani Gropyokan basmi hama Tikus
Babinsa Koramil Kroya dan Petani Gropyokan basmi hama Tikus

CILACAP.INFO – Penerbitan berita mengenai Rubuha di Cilacap empat hari yang lalu di www.cilacap.info rupanya direaksi oleh sebagian masyarakat.

Pasalnya pasca tayang artikel terkait keberadaan Rubuha (Rumah Burung Hatu) di Cilacap di situs ini, salah seorang warga asal Dusun Kedungwringin, Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap mengajukan pertanyaan di LaporGub.

Mengetahui hal ini, lantas awak redaksi cilacap.info mencoba untuk menghubungi Kadispertan Cilacap dan menanyakan sebagaimana yang ditulis salah seorang warga Cilacap di LaporGub.

Yakni apakah ada bantuan agar bisa mendapatkan pengadaan bantuan Rumah Burung Hantu (Rubuha). Pasalnya para petani di wilayah Dusun Kedungwringin, Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap tidak dapat membasmi secara total hama tikus meski telah dilakukan berbagai upaya.

Langkah yang sudah dilakukan oleh Masyarakat sekitar yaitu dengan mengundang kelompok pecinta senapan angin untuk membasmi hama tikus.

Dalam hal ini, sekitar ±300 ekor Tikus berhasil dilumpuhkan, namun sisa koloni Tikus masih tetap saja ada. Maka dari itu, adakah bantuan RUBUHA dari Dispertan Cilacap untuk Persawahan di Daerah tersebut?

“Pengadaan Rumah Burung Hantu sampai saat ini belum ada alokasi. Jadi semua masih swadaya masyarakat / petani. Pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 kemarin juga dilaksanakan secara Swadaya semua. Sehingga mendorong para petani untuk mandiri,” kata Ir Susilan selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap kepada Cilacap.info.

Susilan juga menilai, bahwa penggunaan senapan angin untuk membasmi hama Tikus, meski membantu akan tetapi dapat membahayakan.

“Membasmi tikus dengan menggunakan senapan angin meski membantu petani dalam mengatasi hama Tikus, akan tetapi sangat berbahaya, dan kami takutkan salah sasaran. Ketimbang menggunakan senapan angin, kita lebih merekomendasikan gropyokan dengan menggunakan belerang di empos,” tegas Susilan.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version