CILACAP.INFO – Di tengah kemajuan ilmu farmasi modern, terselip sebuah kearifan yang tak bisa diabaikan: kebudayaan lokal. Di Kabupaten Yahukimo, tanah yang kaya akan warisan budaya, PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) hadir sebagai jembatan yang menghubungkan ilmu farmasi modern dengan kearifan lokal.
Kamu mungkin belum banyak mendengar tentang bagaimana masyarakat Yahukimo mengandalkan obat-obatan tradisional yang diwariskan turun-temurun. Namun, di sinilah PAFI berperan penting, bukan sekadar menjaga standar farmasi modern, tetapi juga menghargai dan memanfaatkan pengetahuan lokal yang telah lama ada.
Ketika kita berbicara tentang ilmu farmasi, yang terbayang sering kali adalah laboratorium steril, dengan para apoteker yang sibuk mencampur obat. Tetapi, di Kabupaten Yahukimo, farmasi bukan sekadar urusan formula kimia, melainkan sebuah perpaduan antara ilmu dan budaya.
pafikabyahukimo.org hadir sebagai salah satu bukti nyata bagaimana pendekatan farmasi di sini tidak hanya melibatkan sains modern tetapi juga menghormati budaya lokal yang telah terbukti efektif dalam pengobatan tradisional.
Obat-obatan yang terbuat dari tanaman lokal, seperti akar-akaran, daun, dan kulit pohon, telah digunakan oleh masyarakat Yahukimo selama berabad-abad.
Di bawah payung PAFI Kabupaten Yahukimo, para apoteker tak hanya dituntut untuk menguasai ilmu farmasi modern, tetapi juga diajak untuk belajar dari para tetua adat. Kombinasi pengetahuan ini menciptakan sebuah sinergi unik yang memperkuat pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Kamu yang tertarik dengan farmasi mungkin berpikir, apa sih relevansinya mempelajari obat-obatan tradisional di era digital seperti sekarang? Jawabannya sederhana: karena pengetahuan ini menawarkan cara pendekatan yang lebih holistik dalam melihat kesehatan masyarakat, di mana aspek budaya dan komunitas menjadi bagian integral dari proses penyembuhan.
Tampilkan Semua
Komentar