CILACAP.INFO – Baru-baru ini Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto selaku Narahubung mengeluarkan Press Release No. 029.PR/STH.00.01/I/2024 melalui laman resmi pln.co.id pada tanggal 26 Januari 2024.
Dalam laporan portal berita tersebut menyajikan informasi secara eksplisit selama tahun 2023 berhasil melistriki sebanyak 76.900 desa dan/atau kelurahan. Hal itu sebagai wujud Negara hadir. Komitmen PLN Wujudkan Listrik Berkeadilan.
Pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus menyalurkan listrik ke seluruh pelosok wilayah negeri Indonesia khususnya pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi mandat dalam ketenagalistrikan nasional, pihaknya berkomitmen mewujudkan listrik berkeadilan. Dan akan terus berupaya mendukung pemerataan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Listrik adalah kebutuhan primer masyarakat. Maka pemerataan hak penerangan listrik sampai dengan wilayah 3T merupakan usaha pelaksanaan sila kelima dalam Pancasila, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia.
Darmawan Prasodjo mengemukakan, NKRI memiliki 83.637 desa dan kelurahan. Yang sudah berlistrik 76.900 desa diterangi oleh listrik PLN melalui program listrik desa (lisdes).
Sementara sisanya bersumber dari listrik non-PLN untuk 3.885 desa. Lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk 2.852 desa, maka pada tahun 2023, rasio desa berlistrik (RDB) nasional mencapai 99,85%.
Dirut Utama PLN Darmawan Prasodjo yang menjabat sejak 2021 menggantikan Zulkifli Zaini dalam Press Release No. 029.PR/STH.00.01/I/2024 melalui laman resmi pln.co.id melaporkan Capaian Desa Berlistrik PLN dalam upaya menerangi Indonesia oada 2023 dilaksanakan secara periodik..
Upaya PLN dirasakan langsung oleh pada masyarakat di Kepulauan Aru pada periode triwulan I (Januari-Maret) sebanyak 76.110 desa dan kelurahan
Dikatakan melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN), PLN bangun sistem kelistrikan bagi 2.192 rumah tangga yang tersebar di 15 desa bergantung pada genset.
Sementara pada triwulan II (April-Juni) dengan realisasi 76.546 desa dan kelurahan, triwulan III (Juli-September) capai 76.679 desa dan kelurahan, dan pada triwulan IV berhasil meningkat menjadi 76.900 desa dan kelurahan.
Pada September 2023, sejumlah desa di Flores akhirnya menikmati listrik dari PLN, terutama bagi desa terpencil di Flores yang sudah sekian lama bergantung pada genset.
Listrik adalah jantungnya perekonomian Indonesia, komitmen PLN untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi.
“Dengan transformasi digital nantinya akan meyakinkan dan lebih signifikan. Hal ini adalah bagaimana sila kelima Pancasila benar-benar kita wujudkan dalam bentuk nyata, yaitu terang seantero negeri,” ujar Darmawan Prasojo yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama PLN (2019-2021).
Darmawan mengaku, program Lisdes sejalan dengan program kerja nasional guna mencapai Rasio Elektrifikasi 100%. Pada Desember 2023 Rasio Elektrifikasi nasional telah mencapai 99,79%.
“Dalam menunaikan mandat ini betapa dan bukanlah sesuatu hal yang mudah. Berbagai rintangan kami rasakan dan lalui. Mulai dari mengatasi resiko jarak tempuh, cuaca, topografi yang ekstrem. Semua tantanganSemng hadir itu tak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat,” Aku Dirut PLN Darmawan Prasojo, Seorang Pria kelahiran Magelang, pada 19 Oktober 1970.
PLN bersama pemerintah guna meningkatkan rasio elektrifikasi dan memeratakan akses listrik kepada masyarakat dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
BPBL diperuntukkan bagi rumah tangga tidak mampu. Yang meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru dan pengisian token listrik perdana.
Berdasarkan data Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengungkapkan ada sekitar 185.662 rumah tangga di Indonesia yang belum teraliri listrik. Sementara sampai saat ini sejumlah 140 desa belum berlistrik.
Desa-desa tersebut berada di Indonesia timur. Ada 12 desa di Papua Barat Daya, 9 di Papua, 56 desa di Papua Pegunungan, 47 di Papua Tengah, dan 16 sisanya di Papua Selatan.
Maka pada 2023, PLN upaya PLN untuk merealisasikan program tersebut kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125 ribu rumah tangga.
Penerima BPBL merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berdasar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang berdomisili pada daerah 3T, dan/atau validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.
Kehadiran listrik melalui berbagai program ini pun dirasakan langsung oleh masyarakat di Desa Atamali di Kabupaten Jayapura, Papua.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Atamali Edwin Tokoro menyatakan, bahwa selama ini warga masyarakat desa mengandalkan genset dan aki untuk penerangan, sehingga hadirnya listrik 24 jam dari PLN sangat dibutuhkan.
“Terima kasih kami pada PLN yang telah melistriki kampung kami. Kami sangat bahagia dan senang sudah ada listrik 24 jam non stop. Maka kami siap jaga dan siaga merawat dengan baik,” kata Edwin.
Kegembiraan atas hadirnya listrik juga dirasakan Bahar (44), warga Dusun Peppae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Berkat hadirnya listrik PLN di daerahnya, warga desa sangat terbantu penerangannya untuk aktivitas belajar anak-anak pada malam hari.
“Alhamdulillah, akhirnya listrik di desa kami sudah menyala. Setelah sekian lama kami menunggu, karena kasihan Anak-anak harus ke desa sebelah apabila belajar pada malam hari, sekarang mereka sudah bisa belajar di rumah berkat listrik PLN,” pungkas bahar dengan penuh syukur. (IHA)