BLITAR, CILACAP.INFO – Baru-baru ini Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memberangkatkan kendang jimbe pertama kalinya ekspor ke China senilai 17 milyar rupiah.
Kendang jimbe merupakan alat musik yang dikelola dan diproduksi Desa Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
Dia mengatakan bahwa ekspor produk kerajinan lokal memiliki peluang besar di pasar luar negeri.
.”Kendang jimbe, produk desa ini melalui BUMDes dan di bawah binaan PT Astra Internasional, kita berangkatkan ke China,” Ujar Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat pelepasan ekspor kendang “Djembe” atau dikenal dengan nama jimbe, Selasa (5/11/2024).
Menurutnya dengan nilai ekspor kendang jimbe yang cukup fantastis, mencapai Rp 17 miliar per tahun, hal itu membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Sehingga turut membantu perekonomian warga.
“Produksi kendang jimbe harus tenjaga kualitasnya agar mampu bertahan dan berkelanjutan ke pasar luar negeri, karena membantu, dan menyerap tenaga kerja masyarakat Desa,” tutur Mendes Yandri yang pernah jadi anggota DPR RI tiga periode 2012-2024.
Ekspor kali pertama kendang jimbe sekitar 3.500 buah dalam peti kemas yang diangkut dengan 1 unit kendaraan besar.
Dia berharap Desa Ngoran Kecamatan Nglegok bisa menjadi sentral produk kendang jimbe dari kecamatan lainnya.
Oleh karena, ada sekitar 4 kecamatan di Kabupaten Blitar yang juga memproduksi kendang jimbe.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kendang jimbe ini merupakan proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tinggi, menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks dari desa.
Yakni dengan memanfaatkan kulit sapi yang tidak bernilai menjadi produk yang bernilai tinggi, bahkan hingga dapat diekspor.
Tampilkan Semua