JAKARTA, CILACAP.INFO – Bagi pasangan yang belum merencanakan program hamil (promil), terkadang masa setelah haid dianggap “aman” sehingga dapat melakukan hubungan seks dengan ejakulasi di dalam. Padahal, masa tersebut bisa meningkatkan peluang kehamilan, terutama jika salah menghitung masa subur setelah haid.
Lalu, bagaimana cata menghitung masa subur setelah haid agar tidak hamil? Ketahui kapan masa subur untuk menghindari terjadinya pembuahan yang belum direncanakan atau berencana menunda kehamilan.
Masa subur setelah haid
Masa subur pada setiap wanita akan berbeda dengan wanita lain tergantung dari siklus haid yang dimiliki setiap bulannya. Siklus umum haid rata-rata 28 hari dan ovulasi umumnya terjadi pada hari ke 12-14 setelah haid hari pertama. Masa subur setelah haid agar tidak hamil harus diketahui karena jika berhubungan seks dan pembuahan terjadi pada masa ovulasi, maka peluang kehamilan akan besar.
Berhubungan seks setelah haid dapat menyebabkan kehamilan meskipun peluangnya relatif kecil. Memang pada saat haid, sel telur lepas dan luruh saat menstruasi. Namun, tubuh akan mempersiapkan kembali sel telur yang baru yang siap untuk dibuahi dalam masa setelah haid.
Berhubungan seks setelah haid bisa berpeluang menyebabkan kehamilan karena sperma dapat menunggu dan bertahan di vagina selama 5 hari. Meski begitu, sangat jarang pembuahan terjadi karena sperma akan menurun aktivitasnya dan sel telur butuh waktu agar matang dan siap dibuahi.
Jika siklus haid berubah dari waktu ke waktu, maka ini adalah tantangannya.Normalnya, masa haid 2-7 hari dan kondisi tersebut akan membuat ovulasi berbeda. Bisa lebih cepat atau lambat daripada periode pada bulan sebelumnya.
Cara menghitung masa subur setelah haid agar tidak hamil