IDI Barito Utara: Kolaborasi dengan Adat untuk Kesehatan Lebih Baik

ilustrasi dokter dua by pixabay
ilustrasi dokter dua by pixabay

CILACAP.INFO – Seberapa sering kamu mendengar kisah tentang kolaborasi antara dunia medis dan tradisi adat? Di Barito Utara, Kalimantan Tengah, hal ini bukan hanya sekadar cerita—tapi nyata. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Barito Utara menjadikan pendekatan budaya sebagai salah satu strategi andalan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat. Kenapa ini penting? Karena di daerah dengan keanekaragaman adat seperti Barito Utara, pendekatan medis saja sering kali tidak cukup.

Dalam upaya mereka, IDI Barito Utara berfokus pada promosi kesehatan melalui kerja sama dengan tokoh adat. Misalnya, program imunisasi yang biasanya sulit diterima oleh masyarakat pedalaman menjadi lebih mudah dijalankan ketika pemimpin adat turut terlibat. Dengan memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin tradisional, pesan kesehatan lebih mudah tersampaikan. Untuk tahu lebih banyak tentang program IDI Barito Utara, kamu bisa cek di idibaritoutara.org.

Mengapa Budaya Itu Penting dalam Promosi Kesehatan?

Kesehatan adalah hak dasar setiap individu, tapi pendekatannya tidak selalu bisa diseragamkan. Di wilayah dengan budaya yang kaya seperti Barito Utara, masyarakat sering kali memandang kesehatan melalui kacamata tradisional. Ini mencakup kepercayaan terhadap obat-obatan herbal, dukun, hingga ritual tertentu. Meski memiliki nilai positif, beberapa praktik tradisional ini kadang bertentangan dengan pengobatan modern.

Untuk itu, IDI Barito Utara mengambil langkah cerdas. Mereka tidak memaksakan layanan kesehatan modern kepada masyarakat, melainkan menjembatani pemahaman antara dua dunia tersebut. Dalam banyak program, IDI mengundang pemimpin adat untuk berdiskusi dan merancang pendekatan kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai lokal.

Program-Program Kolaborasi yang Inspiratif

  1. Imunisasi Berbasis Budaya
    Salah satu keberhasilan besar IDI Barito Utara adalah memadukan kampanye imunisasi dengan upacara adat. Dalam program ini, imunisasi tidak hanya dipromosikan sebagai perlindungan kesehatan, tetapi juga sebagai bagian dari ritual syukuran atau upacara kelahiran. Dengan begitu, masyarakat lebih terbuka untuk ikut serta.
  2. Klinik Keliling Adat
    Untuk menjangkau masyarakat di pedalaman, IDI bekerja sama dengan tokoh adat dalam mengadakan klinik keliling. Dalam program ini, dokter bekerja berdampingan dengan dukun setempat. Masyarakat yang awalnya ragu untuk datang ke klinik modern merasa lebih nyaman dengan kehadiran tokoh adat.
  3. Pendidikan Kesehatan Berbasis Cerita Rakyat
    Di Barito Utara, cerita rakyat memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. IDI memanfaatkan ini dengan mengemas pesan kesehatan melalui dongeng atau cerita lokal. Salah satu cerita yang populer adalah tentang “Huma Sehat,” sebuah kisah fiktif yang mengajarkan pentingnya sanitasi dan imunisasi.

Tantangan dan Harapan

Namun, kolaborasi ini tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun kepercayaan di antara dua pihak—medis dan tradisional. Butuh waktu, dialog intensif, dan sikap saling menghormati untuk menciptakan kerja sama yang efektif.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait