CILACAP.INFO – Kecamatan Woha adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Woha memiliki peran strategis sebagai pusat pemerintahan kabupaten. Terletak di wilayah tengah Pulau Sumbawa, Kecamatan Woha menjadi daerah yang lokasinya strategis sebagai penghubung antar kecamatan di Bima.
Melansir idiwoha.org, Secara geografis, Woha memiliki luas wilayah sekitar 71,91 km² dan terdiri dari 14 desa, seperti Desa Tente, Desa Dadibou, dan Desa Nisa. Kecamatan ini memiliki populasi yang cukup padat dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan pegawai pemerintah. Sebagai pusat pemerintahan, fasilitas publik seperti kantor pemerintahan, sekolah, hingga fasilitas kesehatan tersedia dengan cukup baik di Woha.
Kondisi Kesehatan Masyarakat Woha
Kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Woha mencerminkan tantangan umum yang dihadapi daerah lain di Indonesia. Penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes, mulai meningkat karena perubahan pola hidup masyarakat. Namun, penyakit menular seperti demam berdarah dan ISPA masih menjadi ancaman, terutama saat musim hujan.
Fasilitas kesehatan di Woha cukup memadai dengan keberadaan Puskesmas Woha sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Selain itu, beberapa klinik swasta dan apotek juga tersedia. Namun, tantangan seperti kurangnya tenaga medis spesialis dan keterbatasan peralatan medis masih menjadi perhatian.
Upaya peningkatan kesehatan masyarakat terus dilakukan melalui berbagai program seperti penyuluhan kesehatan, kampanye imunisasi, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan lembaga kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat, untuk memperkuat layanan kesehatan.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kecamatan Woha
IDI Kecamatan Woha adalah organisasi profesi yang menjadi wadah bagi dokter-dokter yang berdedikasi untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat setempat. Organisasi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas profesi, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial yang berdampak langsung pada masyarakat.
Anggota IDI Woha mencakup dokter-dokter umum dan spesialis yang bekerja di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit. IDI Woha juga memiliki peran penting dalam memberikan pelatihan bagi tenaga kesehatan, advokasi kebijakan kesehatan, serta menjaga etika profesi di wilayah ini.
Program Bakti Sosial IDI Kota Woha
Salah satu program unggulan yang sering digelar oleh IDI Woha adalah Program Bakti Sosial. Kegiatan ini melibatkan berbagai bentuk pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, seperti:
1. Pengobatan Gratis: Pemeriksaan kesehatan umum, konsultasi medis, dan pemberian obat secara cuma-cuma. Masyarakat dapat melakukan pengecekan kesehatan seperti pengukuran tensi, gula darah dan kolesterol.
2. Sunatan Massal: kegiatan ini merupakan layanan sunat gratis untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
3. Donor Darah: Bersama Palang Merah Indonesia (PMI), IDI Woha rutin mengadakan kegiatan donor darah untuk membantu ketersediaan stok darah di rumah sakit. Dalam kegiatan ini dilakukan juga kegiatan lain seperti olahraga bersama masyarakat.
4. Edukasi Kesehatan: Penyuluhan tentang pola hidup sehat, pencegahan penyakit menular, dan pentingnya imunisasi.
Program-program ini biasanya digelar di desa-desa terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. Selain memberikan pelayanan medis, kegiatan bakti sosial juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara tenaga kesehatan dan masyarakat.
Penutup
Kecamatan Woha terus berkembang, baik dari sisi infrastruktur maupun kualitas layanan kesehatan masyarakatnya. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, IDI Woha, dan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kualitas hidup masyarakat Woha semakin meningkat.
Kolaborasi dan kegiatan sosial seperti bakti sosial IDI Woha menjadi contoh nyata bagaimana pelayanan kesehatan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Cara yang inklusif seperti ini akan berdampak positif bagi masyarakat Woha.