TANTANGAN DAN PELUANG IDI BUNTOK SEBAGAI MITRA KESEHATAN UTAMA

ilustrasi dokter satu by pixabay
ilustrasi dokter satu by pixabay

CILACAP.INFO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah organisasi profesi di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950. Organisasi ini menggantikan organisasi dokter pada masa kolonial Belanda: Vereeniging van Indische Artsen (VIA) yang didirikan pada tahun 1911, dan kemudian menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) pada tahun 1926 sebagai bentuk nasionalisme dokter Indonesia.

IDI Cabang Buntok (idibuntok.org) berada di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, memiliki peran strategis dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai organisasi profesi dokter, IDI Buntok berfungsi sebagai mitra utama pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Namun di tengah perannya, IDI Buntok juga dihadapkan pada beragam tantangan yang memerlukan invasi dan kerja sama lintas sektor untuk diatasi. Selengkapnya Anda bisa mengunjungi website idibuntok.org.

Tantangan yang dihadapi

Sebagai organisasi yang beroperasi di wilayah pedalaman Kalimantan, IDI Buntok menghadapi tantangan yang kompleks, baik dari segi infrastruktur, sumber daya manusia, maupun kebutuhan masyarakat.

1. Keterbatasan akses dan infrastruktur kesehatan

Wilayah Barito Selatan, termasuk Buntok, masih memiliki tantangan geografis berupa lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau. Infrastruktur jalan yang belum memadai membuat akses menuju fasilitas kesehatan, terutama di daerah pedalaman menjadi sulit. Kondisi ini menghambat masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan berkelanjutan.

2. Kekurangan tenaga medis

Distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata menyebabkan beberapa wilayah hanya memiliki sedikit tenaga medis, sehingga pelayanan kesehatan tidak maksimal.

3. Minimnya kesadaran kesehatan masyarakat

Banyak masyarakat di wilayah Buntok yang masih memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang rendah. Rendahnya literasi kesehatan ini berdampak pada tingginya angka penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui edukasi dan upaya promotif-preventif.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait