Metode penyuluhan yang digunakan sangat beragam, mulai dari ceramah sederhana hingga diskusi interaktif. Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, IDI juga memanfaatkan media lokal, seperti radio komunitas dan selebaran, sebagai sarana edukasi.
Untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan tetap tinggi, IDI Enarotali terus mendorong anggotanya untuk meningkatkan kompetensi profesional. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi:
- Pelatihan dan Seminar: IDI secara rutin mengadakan pelatihan dan seminar bagi para anggotanya. Topik yang diangkat mencakup perkembangan terbaru dalam dunia kedokteran, manajemen kesehatan, dan teknologi medis.
- Program Mentorship: Dokter-dokter senior di IDI Enarotali berperan sebagai mentor bagi dokter-dokter muda. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis tetapi juga membangun solidaritas di antara anggota organisasi.
- Kolaborasi dengan Universitas: IDI menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan untuk mendukung riset dan pengembangan di bidang kesehatan.
Selain kesehatan fisik, IDI Enarotali juga memberikan perhatian besar pada kesehatan mental masyarakat. Di wilayah dengan tantangan sosial dan ekonomi, masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan cukup sering ditemukan.
Untuk itu, IDI Enarotali menjalankan program konseling gratis dan pelatihan untuk kader kesehatan masyarakat agar dapat mengenali tanda-tanda gangguan mental di komunitas mereka. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan mendapatkan intervensi dini.
IDI Enarotali berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat dengan menerapkan strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan edukasi. IDI Enarotali dapat menjadi model bagi organisasi kesehatan lainnya dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program-program mereka berhasil berkat pendekatan berbasis komunitas, edukasi inklusif, kerja sama dengan pemangku kepentingan, dan inovasi teknologi.
Sejarah Singkat
Sejarah dan Tujuan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah organisasi profesi di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950. Organisasi ini menggantikan organisasi dokter pada masa kolonial Belanda: Vereeniging van Indische Artsen (VIA) yang didirikan pada tahun 1911, dan kemudian menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) pada tahun 1926 sebagai bentuk nasionalisme dokter Indonesia.
Tampilkan Semua