INISIATIF IDI GEDONGTATAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KESEHATAN

logo Ikatan Dokter Indonesia
logo Ikatan Dokter Indonesia

CILACAP.INFO  – Ikatan Dokter Indonesia berdiri pada tanggal 24 Oktober 1950, menggantikan organisasi dokter pada masa kolonial Belanda, Vereeniging van Indische (VIA) dan Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG). IDI ditetapkan pada muktamar pertama yang digelar pada tahun1950 dengan dr. Sarwono Prawirhardjo sebagai ketua umum pertama.

Melansir idigedongtataan.org, IDI sebagai wadah tunggal untuk profesi dokter dalam membangun kesehatan nasional sekaligus menegaskan peran dokter di Indonesia.

VISI IDI

Menciptakan Dokter Indonesia yang beretika, mandiri, profesional, dan menjunjung tinggi kesejawatan.

MISI IDI

  1. Meningkatkan Nilai Etik, Kolegialitas, dan Kesejawatan Dokter Indonesia
  2. Mewujudkan Dokter Indonesia yang tangguh, Profesional, dan Sejahtera
  3. Meningkatkan Budaya Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Percepatan Alih Teknologi Kedokteran
  4. Meningkatkan “sense f belonging” dan “sense of participation” anggota terhadap organisasi IDI
  5. Mewujudkan IDI menjadi organisasi modern, professional, dan terbuka
  6. Mewujudkan masyarakat Indonesia sehat dan bermartabat

Struktur Organisasi IDI

  1. Majelis Utama
  1. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK): mengawasi pelaksanaan kode etik
  2. Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI): mengelola pendidikan dan kompetensi dokter
  3. Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK): mengembangkan standar pelayanan medis

Pengurus Besar IDI (PB IDI)

Terdiri dari ketua umum, wakil ketua, sekretaris jenderal, bendahara umum, dan bidang-bidang terkait, seperti pendidikan, pelayanan, penelitian, dan lainnya.

IDI Wilayah dan Cabang

Tersebar di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota untuk menjangkau dokter di seluruh Indonesia.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gedongtataan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui berbagai program yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan memahami tantangan yang dihadapi masyarakat di wilayahnya, IDI Gedongtataan berperan aktif dalam menciptakan program-program pemberdayaan yang tidak hanya fokus pada layanan medis tetapi juga edukasi, promosi kesehatan, dan pemberdayaan komunitas.

Salah satu keunggulan inisiatif IDI Gedongtataan adalah kemampuan untuk mengintegrasikan program preventif dan kuratif. Program preventif berfokus pada pencegahan penyakit melalui edukasi dan promosi kesehatan. Sementara itu, program kuratif ditujukan untuk memberikan layanan pengobatan yang berkualitas bagi masyarakat yang sudah terjangkit penyakit.

Dengan menggabungkan pendekatan preventif dan kuratif, masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan medis, tetapi juga memperoleh pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka secara mandiri.

Program ini melibatkan para dokter dan ahli gizi untuk memberikan edukasi langsung di sekolah-sekolah dan komunitas lokal. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya sarapan sehat, pemilihan makanan bergizi, hingga bahaya konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan. Tidak hanya itu, IDI Gedongtataan juga bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat untuk memastikan kurikulum kesehatan di sekolah lebih relevan dan aplikatif.

Melalui program ini, IDI Gedongtataan berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan, sehingga dapat memutus mata rantai masalah gizi buruk di masa depan.

Kampanye ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat menuju pola hidup yang lebih sehat melalui edukasi dan pendampingan.

Kegiatan kampanye meliputi penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, hingga pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu, IDI Gedongtataan juga menggalakkan program pembangunan fasilitas sanitasi seperti toilet umum di desa-desa yang belum memiliki fasilitas tersebut.

Kemitraan dengan Berbagai Pihak

Keberhasilan inisiatif IDI Gedongtataan tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. IDI Gedongtataan aktif menjalin kemitraan dengan dinas kesehatan, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta untuk mendukung berbagai program yang mereka jalankan.

Salah satu bentuk kolaborasi yang menonjol adalah program pemberdayaan ekonomi berbasis kesehatan. Dalam program ini, masyarakat diajak untuk memanfaatkan tanaman herbal sebagai bahan obat tradisional yang bernilai ekonomis. Hasilnya, selain meningkatkan kesehatan masyarakat, program ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Membangun Kesadaran Melalui Media Digital

Di era digital saat ini, IDI Gedongtataan juga memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi kesehatan. Melalui akun media sosial resmi, IDI Gedongtataan rutin membagikan tips kesehatan, informasi tentang program yang sedang berjalan, hingga edukasi tentang isu-isu kesehatan terkini.

Strategi ini tidak hanya membantu menjangkau lebih banyak masyarakat, tetapi juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai program kesehatan yang diadakan.

Kesimpulan

Inisiatif IDI Gedongtataan dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kesehatan merupakan langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan mandiri. Melalui pendekatan yang holistik, mulai dari edukasi, layanan kesehatan, hingga pemberdayaan komunitas, IDI Gedongtataan berhasil menunjukkan bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama yang harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat.

Ke depan, diharapkan IDI Gedongtataan terus mengembangkan program-program inovatif yang tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat saat ini tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa mendatang. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, tujuan menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat tercapai.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait