IDI Kabupaten Banyumas Garda Terdepan Pembangunan Kesehatan

ilustrasi dokter tujuh by pixabay
ilustrasi dokter tujuh by pixabay

CILACAP.INFO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banyumas sebagai garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat ‘wong ngapak’ ini akan terus berdayakan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, untuk dapat memainkan peranan dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan profesionalisme Dokter Indonesia.

Mempertahankan profesionalisme dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bermartabat dan sesuai kode etik kedokteran tidaklah mudah, oleh karenanya perlunya wawasab sejarah perjuangan di masa lalu bagaimana pendahu berjuang dan terus menjaga kesehatan masyarakat.

Melansir laman resmi idikabbanyumas.org, dikatakan dalam lintasan waktu dan sejarah bahwa perkembangan Organisasi.

Sejak didirikan, pada 24 Oktober 1950 di Jakarta IDI terus mengalami perkembangan pesat.

Saat ini, organisasi ini memiliki lebih dari 199.000 anggota yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

IDI memiliki kantor pusat di Jakarta, serta perwakilan di 33 provinsi dan lebih dari 450 cabang di tingkat kabupaten/kota.

Dengan struktur organisasi yang solid, IDI mampu memberikan dukungan kepada anggotanya dalam berbagai aspek praktik kedokteran.

Dasar hukum keberadaan IDI juga sangat penting, yaitu Undang-Undang Praktek Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004.

Undang-undang ini memberikan legitimasi bagi IDI untuk menjalankan fungsinya sebagai pengayom profesi dokter.

Selain itu, IDI juga aktif berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam merumuskan kebijakan dan program-program peningkatan layanan kesehatan.

IDI juga terlibat dalam berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi dokter di seluruh Indonesia.

Melalui berbagai inisiatif dan program pelatihan, IDI terus berupaya memastikan bahwa para dokter selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru di bidang medis.

Peran IDI

Dalam ranah bidang kedokteran, IDI menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor kesehatan.

Salah satu peran besar yang dimainkan dan dialami oleh IDI adalah dalam penanganan pandemi COVID-19.

IDI betapa berperan penting dalam memberikan informasi akurat kepada masyarakat, mendukung upaya vaksinasi massal, serta menjadi penghubung antara pemerintah dan tenaga kesehatan di lapangan.

IDI Kabupaten Banyumas bahkan se Indonesia kontribusinya besar dalam pelayanan kesehatan di daerah bahkan terpencil sekalipun melalui berbagai program sosial.

Organisasi ini berupaya menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses dan memerlukan layanan kesehatan dasar.

Dengan semangat jaga martabat, kode etik, pengabdian, para anggota IDI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Kini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berusia 74. Umur tersebut menandakan perjalanan panjang IDI sebagai organisasi profesi yang solid dalam bidang kesehatan masyarakat Indonesia.

Maka IDI adalah sebuah amanah yang harus dijaga martabat dan kode etiknya.  IDI adalah wadah kebersamaan dengan pengurusan serta anggotanya harus bisa meningkatkan kesejahteraan, kemampuan dokter dokter dari segi pengetahuan, kompetensi dan keberlanjutan ilmu pengetahuan serta teknologi.

IDI Kabupaten Banyumas akan terus prioritaskan dan melaksanakan program IDI dengan kegiatan fokusnya dalam mengelola organisasi dan SDM-nya.

Adapun beberapa program kegiatan yang terus diarus utamakan adalah peningkatan profesionalisme, pengetahuan dan kompetensi sangatlah penting.

Dengan meningkatnya kompetensi, output pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih meningkat.

Terutama pada saat ini di era jaminan kesehatan nasional, di mana sudah harus waktunya memikirkan bagaimana masyarakat terjamin dari sisi pelayanan kesehatannya.

Kesehatan masyarakat sebagian sudah dibiayai pemerintah, tinggal sebagian yang belum dibiayai akan terus diupayakan untuk menjadi anggota BPJS secara mandiri.

Dengan kerjasama dan bersamaan sama kerja melalui BPJS mengembangkan pola pelayanan kesehatan yang lebih terpadu dan komprehensif serta kolaboratif di era jaminan kesehatan nasional.

Karena inti dari tantangan pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah mencapai “Kesehatan Bagi Semua”, yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat, sehingga dapat meraih hidup yang produktif dan bahagia.

Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diupayakan kegiatan dan strategi dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya dari aspek kesehatan saja, akan tetapi diperlukan perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh.

Dengan ini dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dalam pelaksanaannya, baik dari jajaran kesehatan, non-kesehatan maupun masyarakat sendiri, guna mengendalikan faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.

maka IDI Kabupaten Banyumas sebagai garda terdepan dalam pembangunan kesehatan di daerah berdayakan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, untuk dapat memainkan peranan dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan profesionalisme Dokter Indonesia.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait