CILACAP.INFO – Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Grobogan telah menyiapkan dirinya untuk merajut Indonesia emas pada 2045.
Dalam memasuki medio perkembangan era digitalisasi yang pesat ini tak dipungkiri lagi demikian akan mengubah mekanisme transformasi pada layanan kesehatan masyarakat yang mungkin akan lebih efektif dan efesien.
Oleh karena keadaan ini melecutkan para dokter di Kabupaten Grobogan yang tergabung di IDI ini menyiapkan diri dengan mempersiapkan generasi muda yang handal untuk melanjutkan cita-cita para pendahulu sebagai tenaga intelektual di bidang kesehatan.
Merilis laman resmi idikabgrobogan.org, Ketua IDI Grobogan dokter Djatmiko bersama jajaran pengurus akan terus mensupport dan mengapresiasi pada seluruh anggotanya (IDI Grobogan) untuk terus berkontribusi dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Grobogan.
Apresiasi pun tak pelak datang dari pengakuan pemerintah setempat bahwa keberadaan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI di Grobogan sebagai organisasi profesi bidang medis kedokteran ini telah ikut berkontribusi dalam pembangunan kesehatan bersama Dinas Kesehatan di Kabupaten Grobogan.
Kendati demikian, IDI Grobogan mencanangkan akan terus melakukan mapping data ketersediaan dokter, termasuk data fasilitas kesehatan, hingga pertukaran data dan informasi (mencakup data jumlah, sebaran dan kebutuhan dokter).
Di samping turut serta mengadvokasi kepada pemerintah daerah terkait ketersediaan dokter di fasilitas kesehatan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
Hal ini dilakukan agar bisa diketahui kondisi riil terkait jumlah dokter yang ada serta kebutuhan dokter yang dibutuhkan, sehingga dengan dilakukan hal tersebut diharapkan kebutuhan dokter dapat terpenuhi, serta persebaran dokter di Grobogan dapat dilakukan secara merata.
Dalam rangka merajut Indonesia emas 2045 maka IDI Grobogan akan lakukan peningkatan dan penyegaran kompetensi anggota melalui program pendidikan pelatihan berkelanjutan (P2KB).
Hal tyerseut dapat berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan yang terfasilitasi oleh BPJS Kesehatan.
IDI Grobogan juga terus melakukan pembinaan kepada dokter dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan evaluasi Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB).
Selain itu IDI Grobogan akan memberikan dukungan dalam bentuk himbauan kepada fasilitas kesehatan untuk menyusun standar operasional prosedur dan penerapan standar prosedur operasional tersebut oleh anggota dalam rangka perlindungan anggota.
Apabila terdapat dugaan pelanggaran/penyimpangan perilaku profesi yang dilakukan oleh dokter maka IDI Grobogan dapat berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk menindaklanjuti permasalahan.
IDI Grobogan bekerjasama dan bersama-sama kerja dengan Dinas terkait dalam mengadvokasi kebijakan untuk memberikan rekomendasi tentang pemerataan peserta (redistribusi peserta) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dengan jumlah tersebut tentunya peran IDI sangat penting untuk mengkordinir anggotanya yang tersebar di setiap fasilitas kesehatan.
Diharapkan dengan adanya sinergi tersebut dapat meningkatkan kompetensi dokter dan kebutuhan jumlah dokter juga dapat terpenuhi secara merata.
Sehingga nantinya segi pelayanan kesehatan masyarakat terpenuhi dan mampu memberikan dampak positif bagi Masyarakat Grobogan dalam merajut Indonesia emas 2045.