Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca buku

Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan disetiap negara. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan serta rendahnya partisipasi masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah memperkenalkan kursus-kursus mandiri pada tahun 2018 yang bertujuan untuk  menjadikan pendidikan yang lebih relevan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Mata kuliah ini fokus pada pendekatan berbasis proyek dan penguatan profil siswa Pancasila, memberikan kebebasan kepada guru dan siswa untuk memilih dan mengembangkan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks lokal.

Kurikulum yang unik diharapkan dapat menghasilkan generasi yang berdaya saing dan berkualitas dimana keterlibatan guru, pimpinan sekolah, dan masyarakat berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian kursus bersifat komprehensif dan siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan berdasarkan bakat dan minat mereka tanpa merasa tertekan untuk mencapai nilai minimum. Meskipun mengurangi stres siswa mempunyai dampak positif, terdapat juga tantangan yang terkait dengan dorongan kompetitif siswa.

Secara keseluruhan, penerapan kurikulum mandiri berpotensi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan tepat, namun penerapannya sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kemajuan negara. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih menghadapi tantangan seperti kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan serta rendahnya partisipasi masyarakat.

Sebagai tanggapannya, pemerintah memperkenalkan kurikulum independen pada tahun 2018 untuk mengatasi hubungan antara kebutuhan tenaga kerja dan pendidikan. Hasilnya menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan berbasis proyek dan memperkuat profil siswa Pancasila. Penerapan kurikulum bertujuan untuk menghasilkan generasi yang berdaya saing dan berkualitas.

Peran guru, pimpinan sekolah, dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kreatif dan inovatif(Pokhrel, 2024). Sejak zaman dahulu, pendidikan telah menjadi sarana transmisi ilmu pengetahuan. Keterampilan dan nilai-nilai untuk generasi berikutnya. Dalam konteks sosial dan budaya, pendidikan mempunyai peranan-peranan penting dalam membentuk identitas disetiap individu dan sosial.

Kurikulum mandiri merupakan kebijakan pendidikan yang diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih, mengakses dan mengelola proses pembelajarannya sendiri.

Keberhasilan penerapan kurikulum pembelajaran mandiri tidak hanya bergantung pada kebijakan itu sendiri, tetapi juga pada efektivitas peran guru dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Guru mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi dan membimbing proses belajar siswa. Diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang menarik, kolaboratif, dan merangsang bagi siswa(Septiani, 2023).

Kurikulum Merdeka berfokus pada peningkatan kegiatan ekstrakurikuler siswa dan menawarkan pendekatan pembelajaran yang beragam yang memberikan siswa lebih banyak waktu untuk mengembangkan keterampilan mereka secara optimal. Kurikulum Mandiri yaitu kurikulum yang diterapkan di seluruh lembaga pendidikan mulai tahun ajaran 2022/2023.

Kurikulum Merdeka Belajar akan dilaksanakan secara bertahap sesuai kesiapan dan kapasitas masing-masing sekolah dalam Program Mobilisasi Sekolah. Nantinya, kurikulum merdeka belajar akan diterapkan secara merata di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia(Abdul Fattah Nasution et al., 2023).

Penilaian yang dilaksanakan berdasarkan kurikulum sekolah itu sendiri merupakan penilaian komprehensif yang mendorong siswa untuk memperoleh keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya tanpa membebani mereka untuk mencapai skor minimum. Bisa saya katakan. Tidak lagi dengan KKM, kurikulum gratis.

Penerapan inisiatif penilaian pembelajaran sukarela di sekolah memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah tidak adanya tekanan pada siswa atau guru untuk mencapai skor minimum yang ditetapkan, tetapi dampak negatifnya adalah siswa mungkin merasa kurang kompetitif(Rahayu et al., 2022).

Kesimpulan

Pendidikan merupakan faktor penting bagi pembangunan disetiap  negara, dan kualitas pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan serta rendahnya partisipasi masyarakat.

Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah memperkenalkan Kurikulum Merdeka pada tahun 2018, yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan lebih relevan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Dengan berfokus pada pendekatan berbasis proyek dan meningkatkan visibilitas siswa Pancasila, kurikulum ini memberikan kebebasan kepada guru dan siswa untuk memilih dan mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal.

DAFTAR REFERENSI

Abdul Fattah Nasution, Setia Ningsih, Mona Febrica Silva, Leli Suharti, & Jekson Parulian Harahap. (2023). Konsep Dan Implementasi Kurikulum Merdeka. COMPETITIVE: Journal of Education2(3), 201–211. https://doi.org/10.58355/competitive.v2i3.37

Pokhrel, S. (2024). No TitleΕΛΕΝΗ. Αγαη15(1), 37–48.

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu6(4), 6313–6319. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3237

Septiani, P. (2023). Implementasi kebijakan kurikulum merdeka belajar dan efektivitas peran guru. Conference20, 587–591.

 

Penulis: Hastin Nur Irfansyah,  Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version