PENDAHULUAN
Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan tidak sekedar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus suatu bangsa, tapi juga harus menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi yang nyata. Pendidikan yang inovatif serta berkualitas akan mendorong kreatifitas seseorang terutama generasi muda untuk mengasah jiwa ingin tahunya selaku agen inovasi yang nantinya akan memberikan peranan penting serta menerapkan konsep dari pembangunan berkelanjutan (Safitri et al., 2022)
Generasi emas Indonesia yang diharapkan dapat muncul pada tahun 2045 memerlukan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan aspek akademik, tetapi juga pembangunan karakter, keterampilan sosial, dan kreativitas. Karena itu penting untuk meningkatakn kualitas pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman.
Usaha untuk mengembalikan kondisi atau posisi dari masalah pendidikan yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dan sebagai salah satu penentu bagi pembangunan negara (Widya Accarya, 2017). Kelak pendidikan akan menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang akan siap membangun negara ke arah yang lebih baik. Lulusan yang berkualitas membutuhkan sistem pendidikan yang berkualitas juga. Dalam pembentukan sistem pendidikan yang berkualitas selain SDM, saran dan prasarana, kurikulum, dan modal juga diperlukan manajemen yang berkualitas.
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas pendidikan berkualitas, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu pendidikan. Pendidikan adalah upaya bangkit untuk pemerataan dan meningkatkan potensi pelajar guna mencapai mutu pendidikan yang diinginkan (Wahyudi et al., 2022). Untuk meningkatkan mutu yang diinginkan, maka Pembentukan sumber daya manusia yang unggul sangat di perlukan bagi kemajuan suatu negara.
Kualitas dari pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa masalah dalam sistem pendidikan Indonesia yang mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Seperti rendahnya guru yang berkualitas atau kurang profesional, akses pendidikan di Indonesia yang kurang merata, serta mahalnya pendidikan di Indonesia.
Guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu suatu proses pendidikan. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh peran guru dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa (Elitasari, 2022). Dalam hal ini guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, dan kepemimpinan. Selain itu guru juga harus mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional serta harus menerapkan sistem pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan lebih mudah.
Akses pendidikan yang kurang merata juga termasuk sebab dari pendidikan yang kurang berkualitas. Karena pendidikan belum menjangkau seluruh daerah secara merata sampai ke daerah pelosok. Dalam mengatasi masalah tersebut yaitu pemerintah harus mengalokasikan dan memberikan anggaran lebih besar dalam sektor pendidikan. Karena pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan layanan pendidikan bagi seluruh warga negara (Primanita Sholihah Rosmana et al., 2022). Dengan begitu, pemerataan distribusi fasilitas belajar mengajar dapat secara merata ke seluruh daerah, khususnya ke daerah yang belum memadai secara infrastruktur pendidikan.
Selain akses pendidikan yang kurang merata, masalah pendidikan juga dipacu karena mahalnya pendidikan di Indonesia. Mengatasi mahalnya pendidikan di Indonesia memerlukan pendekatan yang terencana dan beragam. Salah satunya yaitu dengan mencari dan memanfaatkan berbagai program beasiswa. Beasiswa tersedia dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi nirbala, seperti Beasiswa Indonesia Maju yang ditawarkan oleh Kemendikbud untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
Pembentukan karakter anak usia dini termasuk strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan dan mendidik, serta memberikan contoh perilaku yang baik, itu dapat membantu menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berkarakter kuat. Upaya ini memerlukan kerjasama antara orang tua, guru, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter positif pada anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Elitasari, H. T. (2022). Kontribusi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Abad 21. Jurnal Basicedu, 6(6), 9508–9516. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.4120
Primanita Sholihah Rosmana, Sofyan Iskandar, Nur Fadilah, Nabilah Azhar, Devi Oktavini, & Angeline Cristine Munte. (2022). UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DI DAERAH 3T. Jurnal of Elementary Education, 6(2).
Safitri, A. O., Yunianti, V. D., & Rostika, D. (2022). Upaya Peningkatan Pendidikan Berkualitas di Indonesia: Analisis Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Jurnal Basicedu, 6(4), 7096–7106. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3296
Wahyudi, L. E., Mulyana, A., Dhiaz, A., Ghandari, D., Putra Dinata, Z., Fitoriq, M., & Hasyim, M. N. (2022). Mengukur kualitas pendidikan di Indonesia. Ma’arif Journal of Education, Madrasah Innovation and Aswaja Studies, 1(1), 18–22. https://doi.org/10.69966/mjemias.v1i1.3
Widya Accarya. (2017). PERANAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS SPMI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN UNTUK MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS. 8.
Penulis : Khanifatul Inayah (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga)