Pengalaman Survei KKN: Mengenal Desa Kubangkangkung dari Dekat

Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Bumiayu, Brebes, melaksanakan survei kedua di desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten
Foto 1: Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Bumiayu, Brebes, melaksanakan survei kedua di desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, melaksanakan survei kedua di desa Kubangkangkung, kecamatan Kawunganten, Cilacap. Pada hari Sabtu, 18 Januari 2025.

Desa Kubangkangkung jumlah penduduknya mencapai 10.665 jiwa yang terdiri dari 5.403 jiwa laki-laki dan 5.262 jiwa perempuan.

Desa Kubangkangkung terdiri dari dusun Sidasari Kulon, Sidasari Wetan, Kubangkangkung Lor, Kubangkangkung Kidul, Sokawera Kulon, dan Sokawera Wetan.

Sebagian besar penduduk desa Kubangkangkung bermata pencaharian sebagai petani. Selain itu, desa ini sudah cukup maju di sektor pertaniannya.

Hal ini dikarenakan sistem irigasinya sudah menggunakan mesin generator yang terletak di perbatasan desa Kubangkangkung bagian selatan.

Sumber daya air yang menjadi faktor pendukung pertanian desa ini berasal dari sungai Citanduy. Sungai Citanduy ini merupakan sungai yang menjadi perbatasan alami antara provinsi Jawa Tengah dengan provinsi Jawa Barat.

Sungai ini mengalir melalui beberapa kabupaten, termasuknya kabupaten Cilacap. Hal ini dimanfaatkan kabupaten Cilacap sebagai sumber air irigasi, sumber air minum, habitat ikan, dan pusat ekonomi.

Selain mesin generator, faktor pendukung kedua yaitu terkait prasarana atau infrastruktur desa yang mendukung aktivitas masyarakat, seperti jalan desa dan termasuk di dalamnya adalah jalan irigasi di pertengahan sawah masyarakat.

Hal ini yang memudahkan para petani untuk beraktivitas di ladang sawahnya masing-masing. Selain itu, desa Kubangkangkung juga memiliki lahan sawah yang dikelola warga dan nantinya hasil panennya akan masuk ke dalam salah satu pemasukan desa.

Faktor pendukung yang ketiga yaitu terkait mesin tanam padi. Beberapa masyarakat desa Kubangkangkung sudah menggunakan mesin tanam padi otomatis, tetapi ada juga yang masih manual dengan tenaga manusia.

Namun, dari ketiga faktor pendukung tersebut tetap ada saja masalah yang timbul. Permasalahan teknis dari keterbatasan jaringan irigasi. Permasalahan lingkungan ada dari sebab pencemaran air irigasi dan perubahan iklim.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait