CILACAP – Pada hari Sabtu, 1 Februari, dari pukul 07.30 hingga 11.00, MTs At-Taubah di Desa Pesahangan menjadi saksi sebuah kegiatan yang sangat penting bagi lingkungan dan masa depan generasi muda. Sosialisasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang diadakan di sekolah ini bukan sekadar sebuah acara seremonial, tetapi merupakan langkah nyata dalam menanamkan kesadaran ekologis di kalangan siswa.
Dalam era modern yang semakin diwarnai oleh permasalahan lingkungan, konsep 3R menjadi salah satu solusi utama dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap ekosistem. Sayangnya, masih banyak masyarakat, terutama di pedesaan, yang kurang memahami urgensi penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, inisiatif untuk mengadakan sosialisasi 3R di MTs At-Taubah patut diapresiasi.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan tentang pentingnya 3R dalam mengurangi timbunan sampah. Para siswa diberikan wawasan mengenai bagaimana sampah yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Selain itu, mereka juga diajarkan cara memilah sampah sesuai dengan kategori yang benar.
Tidak hanya teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung. Para siswa diajak untuk membuat kerajinan dari barang bekas, seperti botol plastik dan kertas yang sudah tidak terpakai. Melalui kegiatan ini, mereka dapat melihat sendiri bahwa barang yang dianggap sebagai sampah sebenarnya masih memiliki nilai guna jika diolah dengan kreatif.
Salah satu hal menarik dari sosialisasi ini adalah antusiasme para siswa. Mereka dengan penuh semangat mengikuti setiap sesi, bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami, dan bahkan mengusulkan ide-ide baru terkait pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran lingkungan dapat ditanamkan sejak dini jika diberikan pendekatan yang tepat.
Namun, keberhasilan program ini tidak seharusnya berhenti pada satu acara saja. Perlu adanya tindak lanjut berupa program berkelanjutan agar konsep 3R benar-benar menjadi bagian dari budaya sekolah dan masyarakat sekitar. MTs At-Taubah dapat menginisiasi gerakan rutin seperti bank sampah, lomba daur ulang, atau kerja bakti lingkungan yang melibatkan siswa secara aktif.
Dengan adanya sosialisasi 3R ini, harapan besar tertanam bahwa generasi muda dapat tumbuh dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap lingkungan. Jika upaya seperti ini terus digalakkan, bukan tidak mungkin Desa Pesahangan akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang lebih baik. Mari kita jadikan 3R sebagai gaya hidup, bukan sekadar slogan!
Fajar Irvan Diantoro (Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Universitas Peradaban Bumiayu)