Sedangkan pada apendisitis, nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar, lalu pindah ke perut kanan bawah. Disertai demam ringan, mual, kehilangan nafsu makan, bahkan konstipasi atau diare. Jadi, kalau kamu habis makan pedas terus perut kamu melilit, belum tentu itu usus buntu, ya.
Kok Bisa Ada Mitos Itu?
Sebagian besar mitos ini muncul karena efek makan pedas emang bisa bikin perut “rewel”. Rasa panas, mulas, sampai bolak-balik ke toilet bikin orang mikir itu tanda ada yang “rusak” di dalam, padahal sistem pencernaan kita lagi berusaha netralin capsaicin tadi.
Apalagi, banyak kasus apendisitis yang muncul tanpa gejala jelas dan tiba-tiba parah. Jadilah sambal pedas dijadikan kambing hitam. Kayak cerita klasik: “Kemarin makan bakso level 10, besoknya langsung operasi usus buntu.” Padahal penyebabnya bisa aja udah ada sejak lama dan baru kebetulan kambuh setelah makan pedas.
Fakta Medis di Balik Mitosnya
Kamu sebagai mahasiswa farmasi atau tenaga kesehatan pasti tahu pentingnya evidence-based practice. Menurut beberapa jurnal medis dan sumber kesehatan global, seperti Mayo Clinic dan WebMD, tidak ada bukti ilmiah langsung yang mengaitkan makanan pedas dengan penyebab utama apendisitis.
Namun, makanan pedas bisa memperparah gejala jika seseorang memang sudah mengidap gangguan pencernaan lain. Contohnya, pada penderita maag atau IBS (Irritable Bowel Syndrome), makanan pedas bisa memperburuk nyeri atau diare. Tapi tetap aja, itu beda jauh dari mekanisme apendisitis yang melibatkan peradangan dan penyumbatan.
Terus, Apa yang Sebenernya Bikin Usus Buntu?
Berikut beberapa penyebab yang lebih valid secara medis:
- Fekalit: Kotoran keras yang menyumbat apendiks.
- Infeksi saluran pencernaan: Beberapa infeksi bisa bikin jaringan limfoid membengkak dan menyumbat usus buntu.
- Trauma atau cedera pada perut: Meskipun jarang, benturan keras bisa memicu inflamasi.
- Benda asing: Kadang, biji kecil dari buah bisa masuk ke saluran usus dan menyumbatnya.
Jadi kalau mau waspada soal usus buntu, perhatiin pola makan seimbang, hidrasi cukup, dan jangan abaikan gejala perut nyeri yang menetap lebih dari 12 jam.
Tampilkan Semua