Mitos atau Fakta: Makan Pedas Bisa Picu Usus Buntu? Yuk, Kupas Tuntas Bareng PAFI Gresik Baru

ilustrasi farmasi 5 by pixabay
ilustrasi farmasi 5 by pixabay

Lo pasti pernah denger, kan? Waktu lagi asik nyemilin seblak level 5 atau makan ayam geprek sambel setan, tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Hati-hati, nanti usus buntumu meledak!” Entah itu dari ibu, nenek, atau bahkan teman satu tongkrongan, mitos ini sudah lama banget beredar. Tapi sebenarnya, makan pedas emang bisa bikin usus buntu, atau itu cuma sekadar cerita horor dapur belaka?

Di tengah banyaknya kabar simpang siur soal makanan pedas dan usus buntu, PAFI Gresik Baru hadir buat ngupas tuntas fakta medisnya secara ilmiah dan gampang dipahami. Kamu bisa cek langsung info lengkap dan edukatif lainnya di https://pafigresikbaru.org yang selalu up-to-date buat kamu yang peduli kesehatan.

Cerita dari Balik Perut yang Nyeri

Bayangin kamu lagi kuliah atau shift jaga di apotek. Tiba-tiba, ada pelanggan datang sambil pegang perut kanan bawah, mukanya udah keringetan dingin, dan bilang, “Kayaknya gue usus buntu, Mbak. Tadi siang makan mi pedes banget.”

Kamu yang denger itu langsung mikir, “Wah, bener juga ya? Bisa jadi sih.” Tapi di balik rasa nyeri itu, usus buntu sebenarnya bukan sekadar soal sambel atau cabai rawit. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut apendisitis—radang pada apendiks atau usus buntu, yaitu tonjolan kecil berbentuk tabung yang nempel di usus besar.

Secara patologis, apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan pada rongga usus buntu. Penyumbatan ini bisa dari feses yang mengeras (fekalit), benda asing, parasit, atau pembengkakan jaringan limfoid. Nah, di mana letak sambal pedas masuk dalam daftar itu?

Sensasi Pedas = Luka di Perut?

Capsaicin—zat yang bikin cabai terasa pedas—memang bisa memicu iritasi pada lambung atau saluran pencernaan, terutama kalau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan dalam jangka panjang. Tapi iritasi ini lebih sering berujung pada gejala gastritis, bukan apendisitis. Gejala gastritis sendiri meliputi mual, muntah, nyeri ulu hati, dan perut kembung.

Sedangkan pada apendisitis, nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar, lalu pindah ke perut kanan bawah. Disertai demam ringan, mual, kehilangan nafsu makan, bahkan konstipasi atau diare. Jadi, kalau kamu habis makan pedas terus perut kamu melilit, belum tentu itu usus buntu, ya.

Kok Bisa Ada Mitos Itu?

Sebagian besar mitos ini muncul karena efek makan pedas emang bisa bikin perut “rewel”. Rasa panas, mulas, sampai bolak-balik ke toilet bikin orang mikir itu tanda ada yang “rusak” di dalam, padahal sistem pencernaan kita lagi berusaha netralin capsaicin tadi.

Apalagi, banyak kasus apendisitis yang muncul tanpa gejala jelas dan tiba-tiba parah. Jadilah sambal pedas dijadikan kambing hitam. Kayak cerita klasik: “Kemarin makan bakso level 10, besoknya langsung operasi usus buntu.” Padahal penyebabnya bisa aja udah ada sejak lama dan baru kebetulan kambuh setelah makan pedas.

Fakta Medis di Balik Mitosnya

Kamu sebagai mahasiswa farmasi atau tenaga kesehatan pasti tahu pentingnya evidence-based practice. Menurut beberapa jurnal medis dan sumber kesehatan global, seperti Mayo Clinic dan WebMD, tidak ada bukti ilmiah langsung yang mengaitkan makanan pedas dengan penyebab utama apendisitis.

Namun, makanan pedas bisa memperparah gejala jika seseorang memang sudah mengidap gangguan pencernaan lain. Contohnya, pada penderita maag atau IBS (Irritable Bowel Syndrome), makanan pedas bisa memperburuk nyeri atau diare. Tapi tetap aja, itu beda jauh dari mekanisme apendisitis yang melibatkan peradangan dan penyumbatan.

Terus, Apa yang Sebenernya Bikin Usus Buntu?

Berikut beberapa penyebab yang lebih valid secara medis:

  1. Fekalit: Kotoran keras yang menyumbat apendiks.
  2. Infeksi saluran pencernaan: Beberapa infeksi bisa bikin jaringan limfoid membengkak dan menyumbat usus buntu.
  3. Trauma atau cedera pada perut: Meskipun jarang, benturan keras bisa memicu inflamasi.
  4. Benda asing: Kadang, biji kecil dari buah bisa masuk ke saluran usus dan menyumbatnya.

Jadi kalau mau waspada soal usus buntu, perhatiin pola makan seimbang, hidrasi cukup, dan jangan abaikan gejala perut nyeri yang menetap lebih dari 12 jam.

Belajar dari Kasus Nyata

Dwi, 24 tahun, mahasiswa farmasi tingkat akhir di Gresik, awalnya ngira dia cuma kena masuk angin gara-gara makan mi instan pedas tengah malam. Tapi dua hari kemudian, perutnya makin sakit, dan dokter bilang itu apendisitis. Pas dioperasi, ternyata usus buntunya tersumbat fekalit.

“Makan pedas emang bikin perut gak nyaman, tapi bukan itu penyebab utamanya,” kata Dwi sambil senyum kecut dari ranjang rumah sakit. “Cuma jadi pemicu, bukan pelaku utama.”

Kalau kamu butuh bahan edukasi kesehatan lain yang seru tapi tetap ilmiah, PAFI Gresik Baru siap jadi referensi kamu. Artikel kayak gini penting banget buat mahasiswa farmasi, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum yang mau jadi lebih kritis terhadap info kesehatan yang sering simpang siur.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait